pantai

pantai

Senin, 14 Mei 2012

KJA


                                                                                    Nama : Ida Mulyani
                                                                                    NIM   : H1I011005
                                                                                    Tugas : Rekayasa Akuakultur 


Berkembangnya usaha pembesaran ikan dalam KJA selain berpengaruh pada aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat, juga berdampak pada aspek lingkungan perairan tersebut baik yang bersifat positif maupun negatif, langsung maupun tidak langsung. Walaupun ikan-ikan karang termasuk sumberdaya dapat pulih (renewable resources), tidak berarti bahwa sumberdaya ini dapat dieksploitasi secara berlebihan, apalagi dengan cara-cara yang merusak. Upaya eksploitasi (fishing effort) lebih besar dari pada tangkapan optimum (Maximum Sustainable Yield, MSY), akan terjadi pemanfaatan yang berlebihan (over exploitated). Gejala tangkap lebih (overfishing) yang disertai menurunnya daya dukung lingkungan dapat mengancam kapasitas keberlanjutan ikan-ikan ekonomis dan bahkan dapat terjadi kepunahan. Gejala tangkap lebih umumnya terjadi di wilayah pesisir yang padat penduduknya dengan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya pesisir dan laut. Solusi dalam permasalahan tersebut dilakukan dengan melakukan usaha budidaya di keramba jaring apung (Anomim, 2010).



Keramba merupakan wadah atau tempat budidaya ikan atau udang yang ada di perairan darat maupun perairan laut. Teknologi budidaya keramba sekarang ini ada 4 macam yaitu:
1.      KJA yang mengapung di laut (salmon cages/Scottish quality salmon)
2.      KJA yang ditarik dengan menggunakan dua kapal
3.      KJA yang menancap sampai ke dasar perairan
4.      KJA yang berada di sungai
Semua jenis keramba jaring apung tersebut sangat bagus tergantung pada jenis ikan atau udang yang akan dibudidayakan.  Jenis keramba yang cocok untuk budidaya ikan atau udang adalah pada jenis atau tipe yang pertama yaitu KJA yang mengapung di laut (salmon cages/Scottish quality salmon). Pada KJA tersebut mempunyai bentuk yang bulat dan ukurannya besar, tidak mudah lapuk dan kuat.  
Salah satu faktor penting dalam usaha pembesaran ikan dalam KJA adalah menjaga agar kualitas air tetap dalam keadaan yang optimal atau tidak terjadi perubahan atau penurunan secara drastis. Untuk mengetahui pengaruh usaha pembesaran ikan dalam KJA terhadap perubahan kualitas air, dilakukan pengamatan parameter utama kualitas fisik perairan, yaitu kecepatan arus, suhu, salinitas dan kecerahan air. Ke empat paramater tersebut merupakan parameter utama kualitas air yang penting bagi biota laut (Nazam, 2004).
Beberapa faktor yang menyebabkan kualitas fisik perairan tetap dalam kondisi stabil, antara lain : jumlah unit KJA jenis ini masih sedikit, jarak antara unit KJA yang satu dengan lainnya masih cukup renggang, sifat air laut yang selalu bergerak karena adanya arus pasang dan arus surut, memungkinkan sirkulasi air laut cukup lancar, kedalaman air di sekitar KJA estándar budidaya keramba, sehingga cukup memberi ruang gerak bagi arus air laut di bawah KJA,  jenis pakan yang diberikan berupa pellet atau ikan rucah segar dengan sistem pemberian sedikit demi sedikit, memungkinkan sisa pakan yang terbuang dapat diminimalkan serta banyaknya ikan-ikan liar dan organisme pemangsa ikan yang terdapat di bawah jaring yang memanfaatkan sisa-sisa pakan yang terbuang, sehingga sisa pakan yang terbuang tidak sampai ke dasar perairan. Bila kondisi kepadatan KJA yang tinggi, maka penggunaan pakan pellet atau ikan rucah secara intensif, berpotensi menimbulkan pencemaran. Hal ini disebabkan oleh proses dekomposisi sisa pakan dan kotoran ikan yang tertimbun di dasar perairan. Proses dekomposisi bahan organik akan menyebabkan terjadinya penyuburan (eutrofikasi) yang pada akhirnya akan menyebabkan masalah rendahnya kadar oksigen terlarut di dasar perairan dan seringkali menyebabkan kematian massal pada ikan peliharaan. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah adanya menejemen pemberian pakan ikan atau udang secara intensif dan pakan harus disesuaikan dengan nutrisi jenis ikan yang dibudidayakan sehingga pakan tidak terbuang sia-sia (Nazam,2004).



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. KJA Aquatec. www.aquatec.co.id. Diakses 8 April 2012.
Nazam, M. 2004. Analisis Aspek Lingkungan Usaha Pembesaran Ikan Dalam Keramba Jaring Apung (Kasus Di Teluk Ekas, Lombok Timur). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar