pantai

pantai

Minggu, 28 Oktober 2012

Penyakit dan Parasit Ikan


TUGAS TERSTRUKTUR
PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

”PENULARAN PENYAKIT BERCAK PUTIH (WSSV) PADA UDANG”



 





  


Disusun oleh :
IDA MULYANI       H1I011005





JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012

I.                   PENDAHULUAN
Penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV) adalah penyakit virus yang paling mematikan dan menyebabkan kerugian yang cukup besar pada indutri budidaya udang tambak (Wahjuningrum et. al., 2006). Keganasan penyakit bercak putih viral ini tidak hanya berdampak pada udang windu saja tetapi dapat berdampak pada spesies krustasea lainnya. Karena itu wabah penyakit dan penyebarannya harus dicegah (Anonim, 2007).
A.                TANDA SERANGAN
1.      Tanda bercak putih pada kulit udang dengan diameter 0,5-2 mm .
2.      Kondisi udang melemah, berenang kepermukaan, kemudian minggir ke pematang tambak dan mati.
3.      Tanda bercak sering tidak terdapat, tetapi kematian yang terjadi dalam skala logaritmis, yaitu kematian pada hari berikunya mencapai 10 kali lipat, dan biasanya hanya dalam waktu antara 3-5 hari sejak gejala kematian pertama teramati kematian sudah mencapai 100%.

B.                 FAKTOR PEMICU TIMBULNYA PENYAKIT
a.      Blooming fitoplankton kemudian mengalami secara mendadak (dye off).
b.      Kadar oksigen rendah (< 3 ppm).
c.       Terjadi flutuasi pH harian yang besar (> 0,5).
d.     Rendahnya temperature air tambak (< 25 0C)
e.      Turun hujan secara mendadak
f.        Pengelolahan pakan yang kurang baik.

C.                ORGANISME PENYAKIT
Penyebab penyakit bercak putih adalah virus White Spot Syndrome Virus. Virus ini merupakan virus berbahan genetic DNA berbentuk batang, dari keluarga Nimarividae genus Whispovicus. Organ yang terinfeksi adalah kaki jlan, kaki renang, insang, lambung, otot abdomen, gonad, intestinum, karapas, jantung sehingga menimbulkan infeksi yang menyeluruh (Anonim, 2007). Infeksi terutama terjadi pada saat stadia pramolting, sehingga menimbulkan pola bercak pada saat pasca molting, karena kerusakan sel ektoderman yang mengakibatkan penimbulan kalsium ke karapas terganggu(Anonim, 2007).

II.                CARA PENULARAN PENYAKIT
Penularan penyakit terjadi hanya melalui perantara “Carrier” ( Jambret, udang liar, kepiting, rajungan dan benih udang windu yang ditebar sudah terkontaminasi di pebenihan). Bangkai udang windu yang sudah terinfeksi oleh WSSV apabila dimakan oleh udang sehat apat mengakibatkan terjadinya penularan virus (Anonim, 2007). Selain itu penularan penyakit ini berasal dari spesies udang impor terhadap spesies udang lokal yang terjadi apabila virus dapat beradaptasi pada inang baru(Anonim, 2010).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Pencegahan Bercak Putih (WSSV) pada Udang di Tambak. DKP. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara.
-----------, 2010. White Spot Syndrome Virus Penyebab Turunnya Produks Udang Windu. Universitas Gadjah Mada.
Wahjuningrum, D., Sholeh S.H., Nuryati, 2006. Pencegaham Infeksi Virus White Spot Syndrome Virus (WSSV) pada Udang Windu Panaeus monodon dengan Cairan Ekstrak Pohon Mangrove (CEPM) Aviennia sp. dan Sonneratia sp.. Jurnal Akuakultur Idonesia, 5: 65-75.