TUGAS TERSTRUKTUR
PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
”PENULARAN PENYAKIT BERCAK
PUTIH (WSSV) PADA UDANG”
Disusun
oleh :
IDA MULYANI H1I011005
JURUSAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
I.
PENDAHULUAN
Penyakit
White Spot Syndrome Virus (WSSV) adalah penyakit virus yang paling mematikan
dan menyebabkan kerugian yang cukup besar pada indutri budidaya udang tambak
(Wahjuningrum et. al., 2006).
Keganasan penyakit bercak putih viral ini tidak hanya berdampak pada udang
windu saja tetapi dapat berdampak pada spesies krustasea lainnya. Karena itu
wabah penyakit dan penyebarannya harus dicegah (Anonim, 2007).
A.
TANDA
SERANGAN
1.
Tanda bercak putih pada kulit udang dengan
diameter 0,5-2 mm .
2.
Kondisi udang melemah, berenang
kepermukaan, kemudian minggir ke pematang tambak dan mati.
3.
Tanda bercak sering tidak terdapat, tetapi
kematian yang terjadi dalam skala logaritmis, yaitu kematian pada hari
berikunya mencapai 10 kali lipat, dan biasanya hanya dalam waktu antara 3-5
hari sejak gejala kematian pertama teramati kematian sudah mencapai 100%.
B.
FAKTOR
PEMICU TIMBULNYA PENYAKIT
a.
Blooming fitoplankton kemudian mengalami
secara mendadak (dye off).
b.
Kadar oksigen rendah (< 3 ppm).
c.
Terjadi flutuasi pH harian yang besar (>
0,5).
d.
Rendahnya temperature air tambak (< 25 0C)
e.
Turun hujan secara mendadak
f.
Pengelolahan pakan yang kurang baik.
C.
ORGANISME
PENYAKIT
Penyebab
penyakit bercak putih adalah virus White Spot Syndrome Virus. Virus ini
merupakan virus berbahan genetic DNA berbentuk batang, dari keluarga
Nimarividae genus Whispovicus. Organ yang terinfeksi adalah kaki jlan, kaki
renang, insang, lambung, otot abdomen, gonad, intestinum, karapas, jantung
sehingga menimbulkan infeksi yang menyeluruh (Anonim, 2007). Infeksi terutama
terjadi pada saat stadia pramolting, sehingga menimbulkan pola bercak pada saat
pasca molting, karena kerusakan sel ektoderman yang mengakibatkan penimbulan
kalsium ke karapas terganggu(Anonim, 2007).
II.
CARA
PENULARAN PENYAKIT
Penularan
penyakit terjadi hanya melalui perantara “Carrier” ( Jambret, udang liar,
kepiting, rajungan dan benih udang windu yang ditebar sudah terkontaminasi di
pebenihan). Bangkai udang windu yang sudah terinfeksi oleh WSSV apabila dimakan
oleh udang sehat apat mengakibatkan terjadinya penularan virus (Anonim, 2007). Selain
itu penularan penyakit ini berasal dari spesies udang impor terhadap spesies
udang lokal yang terjadi apabila virus dapat beradaptasi pada inang
baru(Anonim, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2007. Pencegahan Bercak Putih (WSSV) pada
Udang di Tambak. DKP. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Balai Besar
Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara.
-----------,
2010. White Spot Syndrome Virus Penyebab
Turunnya Produks Udang Windu. Universitas Gadjah Mada.
Wahjuningrum,
D., Sholeh S.H., Nuryati, 2006. Pencegaham Infeksi Virus White Spot Syndrome
Virus (WSSV) pada Udang Windu Panaeus
monodon dengan Cairan Ekstrak Pohon Mangrove (CEPM) Aviennia sp. dan Sonneratia
sp.. Jurnal Akuakultur Idonesia,
5: 65-75.