TUGAS
AKUARIOLOGI
Oleh
:
Kelompok
II. 6.
Dyah
Ayu Purnama Dewi H1H010042
Faigun
Indra P H1K009051
Fauzi
Faturakhaman H1H010024
Kairul
Falah H1H010037
Andri
Rahmayanti H1H010028
Ida
Mulyani H1I011005
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN
PERIKANAN KELAUTAN
PURWOKERTO
2012
ALAT DAN KONTRUKSI BAHAN
Alat membuat akuarium
- Pemotong kaca
- Alat tembak lem silicon
- Penjepit kertas
- Lakban
- Meteran atau penggris
BAHAN
AKUARIUM
Bahan
akarium ada 2 :
1. Kaca
2. Akrilik
Kelebihan bahan :
1. Bahan kaca memiliki kelebihan yaitu
harganya murah dan tahan goeres.
2. Bahan akrilik memiliki kelebihan
lebih fleksibel dan tahan lama disbanding kaca, serta mudah dibentuk.
Kelemahan
1. Bahan kaca memiliki kelemahan sekali
tergores maka tidak bisa dihilangkan, dan cenderung bocor pada sudut akuarium.
2. Bahan akrilik memiliki kelemahan
yaitu harganya lebih mahal diabanding bahan kaca dan tidak dianjurkan
menggunakan bahan pembersih amoniak karena akan menempel dan susah dibersihkan.
Fungsi alas
- sterofoam sifatnya lentur tapi kuat. kaca itu bisa memuai dan menyusut, bisa dibayangkan kalau kaca aquarium memuai sepersekian mili aja, dengan kondisi aquarium langsung ditaruh diatas benda keras (contoh : semen) yang ada pasti pecah aquariumnya . sterofoam mampu mengatasi hal ini.
- kaca / aquarium bisa dibayangkan seperti telur ayam. kalau ditekan hanya pada 1 titik, maka pasti pecah, tetapi kalau ditekan dengan merata, bisa dasyat banget ketahanannya. (coba gengam telur pakai telapak tangan, gengam aja sekuatkuatnya, ade rai aja susah untuk mecahinnya. karena sifatnya demikian, maka untuk aquarium dihindarkan agar jangan salah satu sisinya terbentur dengan alas yang keras. sterofoam bagus untuk mengatasi hal ini.
Rak
rangka besi
Untuk menyangga bak aquarium diperlukan rak rangka besi yang kuat. Rak harus dibuat dan besi siku ataupun besi pipa persegi dengan ukuran 25 mm X 25 mm. Supaya persambungann ya kuat, maka pengelasan harus dilakukan dengan las listrik, jangan menggunakan las karbid. Kita harus memperhitungkan bahwa setiap satu liter air akan memberikan beban seberat 1 Kg. Coba bayangkan jika aquarium itu berisi air sebanyak 150 liter, ditambah beban komponen lainnya. Bentuk rak dapat disesuaikan dengan selera, bahkan dapat ditutup dengan kayu ataupun tikwood, sehingga akan membentuk sebuah rak ataupun sebuah lemari kecil yang mungil.
Ø a. Bentuk aquarium
Ø Berdasarkan sejarah bentuk awal akuarium adalah berbentuk lonjong. Kemudian
dengan adanya rekayasa dan rasa tidak puas dari manusia, maka muncul aquarium
dengan berbentuk persegi, yaitu rangkaian dari beberapa kaca yang mampu memuat
berbagai jenis ikan dalam jumlah banyak.
Ø Adapun bentuk-bentuk aquarium antara lain :
Ø • Bentuk bulat : kekurangannya kaca akan berfungsi sebagai lensa yang dapat
mengecilkan atau membesarkan penglihatan kita terhadap ikan-ikan di dalamnya.
Ø • Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih
besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.
Ø • Lonjong/Silinder : kelebihannya mudah dibersihkan, kekurangannya seperti
pada bentuk bulat, sering menipu penglihatan kita. Seringkali ikan kelihatan
aneh bila melewati sisi depan.
Ø • Diorama : akuarium ini dibangun di dalam tembok dan hanya dinikmati dari
satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit.
Kelebihannya kita seolah-olah sedang mengintip kehidupan bawah laut.
Ø • Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuat dari :
Ø - besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan
baik.
Ø - aluminium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau panjangnnya.
Tiadak semua tukang las bisa mengerjakannya sehingga susah untuk merakitnya dan
ongkos kerjanya lebih mahal dari las besi.
Ø - lerraso, harganya tidak terlalu mahal dan kekuatannya dapat diandalkan
namun sangat berat sehingga susah untuk dipindahkan serta kebocoran sulit untuk
ditambal.
Ø - serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah dirakit
sendiri.
Ø - plastik, kekuarangannya mudah tergores dan retak.
Ø • Bentuk rumah-rumahan
Ø
•
Segi enam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel di dinding. Bentuk
ini dibuat untuk memenuhi tuntutan aquarium yang lebih besar, keinginan
menghadirkan aquarium yang menyatu dengan rumahnya.
Ø
Perbedaan konstruksi aquarium air
laut dengan aquarium air tawar:
Ø
Aquarium
Air laut:
Ø
1.Tandon/bak
penampungan
Ø
Pada
aquarium laut harus disediakan bak penampungan air tawar dan air laut yang terpisah,namun dekat dengan
aquarium,fungsi dari bak ini adalah sebagai pasokan air laut maupun air
tawar,untuk mempermudah saat pergantian air dan untuk menjaga salinitas yang
sesuai dengan habitat biota yang di dalam aquarium,pada aquarium air tawar
tandon hanya 1 yaitu pasokan air tawar saja,namun tak jarang yang tidak
menggunakan tandon ,pasokan air langsung diambil dari sumur,PAM dll.
Ø
2.Undergravel
pipa
Ø
Merupakan
pipa berbentuk T yang menghubungkan tandon dengan aquarium pada kedua ujung T
atas terhubung dengan tandon air laut dan tawar,ujung bagian bawah
terhubung pada aquarium.
Ø
3.Keran
kontrol
Ø
Keran ini terletak pada masing
masing ujung pipa T yang diberi jarak 10-15 cm dari ujung pipa,keran ini
berfungsi untuk mempermudah saat pengisian air laut laupun air tawar.
Ø
4.Pipa
over flow
Ø
Pipa
ini terletak pada aquarium yang befungsi untuk menjaga volume air dalam
aquarium agar tidak mengalami kelebihan,pada aquarium air tawar jarang yang
menggunakan pipa ini
Ø
5.Pompa
Ø
Pompa berfungsi untuk
mendorong/menyedot air laut dari tandon menuju aquarium,karena biasanya tandon
air laut terlatak lebih rendah dari aquarium
Ø
6.Kaca
Ø
Kaca untuk aquarium air laut pada
umumnya lebih tebal dari aquarium tawar minimal 10-15 ml,karena isi dalam
aquarium laut lebih bnyak dan beragam seperti pasi,batu,karang yang menimbulkan
tekanan kuat dalam aquarium
Ø
7.Blower
Ø
Pada aquarium air laut pasokan
oksigen tidak hanya pada aquarium saja namun pada tandon aquarium air laut juga
perlu agar kandungan DO terjaga dan menghindari pengendapan garam sehingga
salinitas merata atas maupun bawah
Ø
8.Saklar
apung,terletak pada tandon bagian atas berfungsi untuk kontrol ketika pengisian
air,saat air sudah mencapai ketinggian tertentu sesuai pengaturan maka secara
otomatis pengisian berhenti,pompa mati secara otomatis
1.
Konstruksi wadah akuarium sangat bergantung pada desain yang akan dikerjakan
berdasarkan bentuk akuarium yang diinginkan.
2. Bentuk
akuarium yang biasa digunakan sebagai wadah budi daya ikan antara lain adalah
akuarium segiempat, akuarium trapesium, akuarium segi-delapan, akuarium
segienam, akuarium botol dan akuarium ellips. Setelah merencanakan bentuk
akuarium kaca yang akan dibuat, langkah selanjutnya menentukan ukuran kaca yang
akan dipergunakan untuk membuat akuarium.
3. Ukuran
kaca yang akan digunakan biasanya berkisar antara 3 mm–16 mm. Untuk kaca yang
akan digunakan sebagai dasar akuarium sebaiknya ketebalannya ditambah 1–2 mm.
4. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan
dalam memotong kaca antara lain sebagai berikut.
a)
Letakkan
lembaran kaca pada meja kerja, meja kerja harus dalam keadaan datar dan bersih.
Hal ini untuk menghindari terjadinya keretakan kaca yang akan dipergunakan.
b)
Ukuran kaca
yang akan dipotong ini disesuaikan dengan bentuk akuarium yang akan dibuat.
Dalam membuat potongan-potongan kaca, lembaran kaca dibuat polanya terlebih
dahulu dengan menggunakan spidol dan penggaris besi. Pola yang sudah dibentuk
dapat langsung dipotong.
c)
Untuk
memotong kaca gunakan alat pemotong kaca yang banyak dijual di toko besi.
d)
Setelah kaca
terpotong, bagian pinggir dari potongan-potongan kaca harus dihaluskan dengan
gerinda atau batu asahan karborondum.
5. Setelah
kaca yang dibutuhkan untuk membuat akuarium tersebut disiapkan langkah
selanjutnya adalah melakukan perakitan akuarium. Dalam merakit akuarium
dibutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam merangkainya.
6. Dalam
membuat akuarium, ada beberapa hal yang harus dikuasai agar akuarium yang
dibuat tidak bocor dan tahan lama, yaitu merancang/mendesain akuarium, memotong
kaca, merakit akuarium dan melakukan uji coba terhadap akuarium tersebut.
Akuarium Publik
1.
Definisi
Akuarium publik adalah bangunan dimana masyarakat dapat melihat hewan
air dari dekat, mengetahui identitasnya, dirancang dan didekorasi menarik
dengan mengutamakan unsur edukasi.
1.1.
Sejarah
Akuarium
publik pertama dinamakan “Fish House” merupakan bagian dari The
Zoological Gardents of Regent Park London, didirikan pada tahun 1853. Bangunan
ini merupakan sebuah konservatorium yang didalamnya terdapat deretan
tangki-tangki akuarium air tawar dan akuarium air laut. Berdirinya bangunan ini
membuat hobi memelihara ikan dalam akuarium semakin populer. Dalam jangka waktu
lima belas tahun banyak bermunculan bangunan akuarium publik di Inggris, Eropa
dan Amerika. Namun kesulitan dalam teknis pemeliharaan ikan membuat semua
akuarium tersebut terpaksa ditutup. Dua dasawarsa berikutnya pengalaman dari
kegagalan akuarium-akuarium sebelumnya telah membuat beberapa pemahaman tentang
teknis akuarium, seperti filtrasi, aerasi dan sirkulasi air, berhasil
diterapkan pada Blackpool Aquarium, Inggris(1871) dan Frankfurt aquarium,
Jerman (1872).
Desain dan Kontruksi
2.1 Bentuk Akuarium Publik
Adapun bentuk-bentuk aquarium
antara lain :
- Bentuk bulat
- Bentuk silinder
- Bentuk rumah-rumahan
- Bentuk stoples
- Segi empat
- Segi tiga
- Segi enam
2.2 Bahan
Tabel. Bahan –
bahan aquarium
Bahan
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
Plastik
|
Cepat menjadi buram atau kusam
|
Bahan lebih ringan
|
Kaca
|
Tidak kuat terhadap tekanan air
laut
|
Murah dan bersifat konduktor
|
acrylic
|
Sulit menjadi konduktor bila
akuarium menjadi panas
|
Lebih ringan, kuat, lebih cerah
bila ada sinar, permukaan lebuh licin sehingga sulit ditumbuhi lumut, dan
dapat dipoles bila terdapat goresan, lebih lentur sehingga dapat
dibentuk sesuai dengan
keinginan
|
2.3 Ukuran
Ukuran dan
volume air akuaruim publik berukuran >40x20 m2 dan lebih dari >1000 L
Peralatan utama Aquarium laut :
- (filter / sump)
Sump itu sebetulnya suatu tempat penampungan air dari
aqua utama untuk dibersihkan dari kotoran (dgn skimmer), di netralkan kadar
amoniaknya (dgn bantuan skimmer, bioball,dll), diturunkan kadar nitratnya (dgn
bakteri atau denitrator), dan di dinginkan suhu airnya (dgn chiller).
- Skimmer
Untuk mengangkat lemak2 dan kotoran yg terkandung di
dalam air laut yg bisa mengakibatkan tingginya kadar amoniak, nitrit dan nitrat
dgn cara membuat air laut itu menjadi buih atau busa2 halus, kemudian kotoran
yg terperangkap dalam buih2 tersebut akan di buang ke tempat penampungan.
- Pompa air
Berfungsi untuk mengembalikan air dari sump ke aqua
utama, pompa juga dibutuhkan oleh skimmer, jadi bisa dikatakan kebutuhan akan
pompa bisa lebih dari 1 buah dalam 1 aquarium.
- Chiller
Berfungsi untuk menurunkan / mendinginkan suhu air
laut di aquarium, krn sebagian besar coral dan ikan laut membutuhkan suhu yg
cukup dingin untuk kehidupannya.
- Genset
·
Contoh Akuarium Publik
1.
Aquarium of Western Australia (793.000
galon)
2.
Aquarium
of Genoa (<1 juta galon)
3.
Shanghai Ocean Aquarium (<1 juta galon)
4.
Ushaka Marine World (<1 juta galon)
5.
Monterey Bay Aquarium (1,2 juta galon)
6.
Turkuazoo (1,32 juta galon)
7.
L'Oceanogràfic (1,85 juta galon)
8.
Okinawa Churaumi Aquarium (1,98 juta galon)
9.
Dubai Mall Aquarium (2,64 juta galon)
10. Georgia
Aquarium (6,3 juta galon)
AQUASCAPE
Pengertian
Aquascape
terdiri dari 2 kata yaitu “Aqua” yang berarti air dan “scape” yang berarti
suatu bentuk dari tanaman yang ada didalamnya yang menandakan “ suatu pandangan luas,
pemandangan,” atau “ suatu gambar atau penyajian dunia alam ” .
Aquascape adalah kegiatan yang lebih
bersifat seni dalam mengatur dan menanam tanaman air, batu dan kayu dalam cara
yang menyenangkan secara estetis di dalam aquarium sehingga memberikan efek
berkebun di bawah air.
Sejarah
Pada pertengahan tahun 1800 - an, akuarium yang ditampilkan masih kurang
inovasi / masih sederhana baik flora dan
fauna. Tidak seperti akuarium modern saat
ini di mana flora yang diperkenalkan sangat menarik dan banyak berbagai macam
bentuk atau tema. di pertengahan tahun
1800-an ke 1900-an awal, flora sangat penting bagi kesehatan
akuarium. Filter pada tahun tersebut belum menggunakan mesin yang bertenaga.
Flora juga mempunyai peranan penting pada
penciptaan atau keberadaan kandungan oksigen. Air pompa udara yang bertenaga
pada akuarium muncul pada tahun 1908an.
Tujuan
Tujuan
utama dari aquascaping adalah menciptakan suatu landscape yang indah di dalam air.
Faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor ini meliputi filtrasi , mempertahankan karbon dioksida pada tingkat yang cukup
untuk mendukung
fotosintesis bawah air, substrat dan pemupukan , dan pencahayaan.
Macam-macam desain
- Nature Style
- Dutch Styles
- German Style (Open Style)
- Taiwan Style
- Wabi-Kusa Style
- El Natural Style
Manfaat
Manfaat aquascape:
- Menciptakan kesejukan di dalam rumah,
- Mampu memberi ketenangan ketika saat menikmati sensasi keindahan taman dan ikan hias di dalamnya.
- Aquascape juga mempercantik tampilan ruangan.
- Suara air membantu dalam proses penyembuhan melawan stres dan rasa sakit.
Pembuatan
Aquascape :
1. Siapkan
aquarium, gunakan Styrofoam untuk dasar antara aquarium dan meja.
2. Taburkan
pupuk dasar, pumice atau pasir malang.
3. Gunakan
pasir malang kasar / atau pumice.
4. Tambahkan
pasir sebagai media paling atas, gunakan pasir ukuran 2-3mm untuk membantu
pengakaran tanaman dan memudahkan proses menanam.
5. Silahkan
mengatur hardscape / layout dari aquascape anda.
6. Pilihan
tanaman harus dilakukan sesuai dengan ukuran dan tata letak layout.
Cara pemeliharaan
Pada dasarnya, sebuah aquarium air
tawar aquascape membutuhkan kesesuaian dalam kualitas air, suhu, cahaya, dan
nutrisi agar kondisinya tetap sehat. Kelebihan maupun kekuarangan dari faktor-faktor
di atas dapat mempengaruhi keseimbangan dan kesehatan aquarium air tawar
aquascape . Berikut ini adalah beberapa kegiatan dalam perawatan
aquascape yang dapat anda lakukan sendiri:
- Mengganti air yang menguap.
- Membersihkan kaca aquarium.
- Menggantikan air.
- Memupuk tanaman air.
- Mengecek sistem filter.
- Mengecek sistem sinar.
- Membersihkan Gravel / Substrat.
- Memangkas tanaman air.
- Sifon.
- Mengontrol pH air.
- Mengetes parameter air.
Perbedaan Aquascape
Air tawar dan Air laut
Aquascape
|
Air Tawar
|
Air Laut
|
Akuran
|
Terkeci minimall berukuran 100 x 40 x 30 cm
|
Terkecil minimal berukuran 100x60x50 cm
|
Volume
|
Minimal 100 liter
|
Minimal 300 liter.
|
Kepadatan ikan
|
10cm ikan / 25 liter
|
Menyesuaikan bentuk karakteristik ikan.
|
Filter
|
Ukuran kecil dengan Sistem treatment (Kapas)
|
3/4 dari akuarium utama dengan sistem Protein Skimmer.
|
Lampu
|
Tidak di khususkan
|
Ukuran 100cm memerlukan lampu T8 30Watt
|
Pompa
|
Kecil
|
Besar
|
Salinometer
|
Tidak ada
|
Ada
|
Penggantian air
|
40% per minggu
|
10 % setiap minggu
|
Proses Recycle
|
10 hari
|
20 hari
|
Suhu
|
suhu berkisar antara 27-350C
|
max 28 derajat celcius
|
Pencahayaan
|
Tidak di khususkan
|
12-jam dengan sistem multi-cahaya
|
Intensitas Cahaya
|
Tidak di khususkan
|
3-5 watt per 5 liter air
|
Substrat
|
Pasir, Batu, dan Soli
|
Pasir Laut
|
Tema
|
Kehidupan dibawah sungai, danau, dan berbagi sumber air
tawar
|
Kehidupan bawah Laut.
|
Keindahan Warna
|
Dominasi warna hijau dan merah dari tumbuhan air.
|
Berwarna-warni dari terumbu karang dan tumbuhan air.
|
PH
|
pH berkisar antara 6.5-7.5
|
pH berkisar 10
|
Ø
KUALITAS
AIR
Kualitas air secara umum
menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau
keperluan tertentu. Dalam lingkup akuarium, kualitas air mengacu pada kandungan
polutan atau cemaran yang terkandung dalam air untuk menunjang kehidupan ikan
dan kondisi ekosistem yang memadai. Ikan hidup dalam lingkungan air dan melakukan interaksi
aktif antara keduanya. Ikan dan air dapat dikatakan sebagai suatu sistem
terbuka dimana terjadi pertukaran materi dan energi seperti oksigen (O2),
karbondioksida (CO2), garam-garaman dan bahan buangan. Pertukaran materi ini
terjadi pada ikan dan air berupa membran semipermeabel yang terdapat pada ikan.
Kehadiran bahan-bahan tertentu dalam jumlah tertentu akan mengganggu mekanisme
kerja dari membran tersebut, sehingga ikan akan terganggu.
Syarat utama kualitas air bagi
kehidupan ikan adalah:
1.
Rendah kadar amonia dan nitrit
2.
Bersih secara kimiawi
3.
Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai
4.
Rendah kadar cemaran organik
5.
Stabil
Cemaran
pada akuarium dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu berasal dari air yang
digunakan, dari lapukan dekorasi aksesori akuarium, cat, lem, dan berasal dari
hewan atau tanaman akuarium itu sendiri. Beberapa bahan cemaran yang dapat
dijumpai pada sumber air, diantaranya:
1.
Tembaga (copper), yang berasal dari pelapukan pipa air
minum atau dari kontaminan alamiah.
2.
Nitrat atau fosfat, berasal dari bocoran kegiatan
pemupukan pada pertanian intensif yang kemudian mencemari sumber-sumber air
setempat.
3.
Klorin, pada air minum bahan ini biasa ditambahkan
sebagai pembunuh bakteri
4.
Kloramin, biasa ditambahkan pada pemurnian air minum
5.
Pestisida, biasanya merupakan residu kegiatan pertanian
intensif yang sering menggunakan pestisida untuk membasmi hama dan penyakit
tanaman
SISTEM
FILTRASI
Sistem
filtrasi adalah suatu cara atau daya upaya dengan tujuan untuk menyaring segala
macam ragam zat atau benda yang dapat mengurangi kualitas air yang dapat
menurunkan, merugikan, dan atau membahayakan kelangsungan hidup ikan.
Sistem
filter yang terbaik adalah filter dengan gabungan filter kimia, fisika, dan
biologi:
1.
Filter
fisika adalah sistem filter yang menyaring secara mekanis untuk kotoran-kotoran
yang ukurannya besar atau kasat mata. Filter fisika atau filter mekanik bisa
menggunakan berbagai macam media tergantung kreatifitas anggaran biaya yang
kita siapkan. Contohnya : pakai dakron, pasir, brush, matras, dan sebagainya
dengan kelemahan dan keunggulan masing-masinng media.
2.
Filter
kimia adalah sistim filter yang menggunakan proses kimia. Misalkan untuk menetralisir
racun atau residu obat-obatan yang kita pakai. Dalam sistem filtrasi ini kita
menggunakan media yang yang dapat meningkatkan kualitas air dengan proses
kimiawi, contohnya : media yang dapat dipakai misalkan arang, batu zeloit, batu
karang, sinar ultra violet, dll.
Filter kimia
dapat melakukan fungsinya dengan tiga cara, yaitu
(1) Serapan,
(2)
Pertukaran Ion, Pertukaran ion merupakan
suatu proses dimana ion-ion yang terjerap pada suatu permukaan media filter
ditukar dengan ion-ion lain yang berada dalam air. Proses ini dimungkinkan
melalui suatu fenomena tarik menarik antara permukaan media bermuatan dengan
molekul-molekul bersifat polar.
(3).
JerapanSerapan (Absorpsi). Absorpsi merupakan suatu proses dimana suatu
partikel terperangkap kedalam struktur suatu media dan seolah-olah menjadi
bagian dari keseluruhan media tersebut. Jerapan adalah suatu proses dimana
suatu partikel “menempel” pada suatu permukaan akibat dari adanya “perbedaan”
muatan lemah diantara kedua benda (gaya Van der Waals), sehingga akhirnya akan
terbentuk suatu lapisan tipis partikel-pertikel halus pada permukaan tersebut.
3.
Filter
biologi adalah sistem filter dengan menggunakan proses biologi, filter yang bekerja dengan bantuan jasad-jasad
renik, khususnya, bakteri dari golongan pengurai amonia. Dalam sistem ini proses
penyaringan dengan proses biologis dengan bantuan bakteri pengurai. Media yang
digunakan sifatnya hanya sebagai tempat tinggal bakteri pengurai itu sendiri dan juga berguna sebagai filter mekanis.
Media yang dapat dipakai misalkan bio
ball, matras, ring keramik, atau dapat kita buat sendiri dengan menggunakan
pipa PVC. Filter biologi juga dapat menggunakan media tanaman air misalkan
teratai enceng gondok, dan sebagainya, yang lebih dikenal dengan istilah vergie
filter.
Beberapa
media untuk filter kolam/aquarium, Media fungsi kelebihan dan kekurangan:
1. Pasit & batu kecil ( penyaringan
kotoran FISIKA )
Batu sebagai tempat tinggal bakteri
pengurai (biologi), harga murah, design filter sulit biasanya harus sistem
Vertikal. Batu sebagai tempat tinggal bakteri pengurai kurang efektif karena
membutuhkan jumlah yang kurang banyak.
2. Batu Zeloit
Harga
relatif murah, menyerap zat yang berbahaya misalkan ammonia (kimia). Bila
terkena garam akan melepas kembali zat ammonia yang terserap.
3. Ijuk
Sebagai
penyaring kotoran(fisika), harga murah. Mudah busuk, sehingga dapat berubah
menjadi sumber penyakit.
4. Dakron
Sebagai
penyaring kotoran (fisika), dapat menyaring kotoran sampai pada ukuran yang
relativ kecil. Harus sering dibersihkan dan mudah rusak sehingga cukup
merepotkan.
5. Matras
Sebagai
penyaring kotoran (fisika), dan sebagai tempat tinggal bakteri pengurai
(biologi). Harga relative mahal.
6. Bio Ball
Tempat
tinggal bakteri pengurai (biologi), sebagai penyaring kotoran (fisika, walaupun
kadang kurang efektif, tergantung modelnya), tidak memerlukan perawatan yang
rumit. Harga satuan tidak terlalu mahal, namun perlu jumlah yang banyak.
7. Sinar Ultraviolet
Sebagai
pembunuh bakteri dengan proses penyinaran (kimiawi), dapat membuat air menjadi
jernih. Bakteri yang menguntungkan juga ikut terbunuh dalam prosesnya.
8. Tanaman air
Menyerap
karbondioksida dab amonia, harga dapat disesuaikan dan dapat menambah keindahan
kolam daun. Daun dapat mengotori kolam.
9. Arang
Menyerap
racun, dapat juga berfungsi sebagai penyaring kotoran, harga relativ murah dan
mudah didapat.
Ø
OKSIGEN TERLARUT / Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen terlarut ( DO ) adalah jumlah oksigen
terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara.
Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan
makanan oleh mahkluk hidup dalam air. Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu
perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia seperti
aksigen terlarut (DO). Semakin banyak jumlah DO (dissolved oxygen ) maka
kualitas air semakin baik. Jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan
menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja
terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Oksigen terlarut
dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau
pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan
pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan organik
dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan
berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis
organisme yang hidup dalam perairan tersebut (SALMIN, 2000).
Cara untuk
menanggulangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut adalah dengan cara :
1.
Menurunkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur turun maka kadar oksigen
terlarut akan naik.
2.
Mengurangi kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar
oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin meningkat.
3.
Mengurangi bahan – bahan organik dalam air, karena jika banyak terdapat
bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah.
4.
Diusahakan agar air tersebut mengalir.
Ø
SALINITAS
Boyd
(1982) menyatakan bahwa salinitas adalah kadar seluruh ion-ion yang terlarut
dalam air. Komposisi ion-ion pada air laut dapat dikatakan mantap dan
didominasi oleh ion-ion tertentu seperti klorida, karbonat, bikarbonat, sulfat,
natrium, kalsium, dan magnesium. salinitas ditentukan berdasarkan banyaknya
garam-garam yang larut dalam air. Parameter kimia tersebut dipengaruhi oleh
curah hujan dan penguapan (evaporasi) yang terjadi di suatu daerah. Berdasarkan
kemampuan ikan menyesuaikan diri pada salinitas tertentu, dapat digolongkan
menjadi ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang kecil (Stenohaline) dan
ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang besar (Euryhaline).
Ø
NITRAT DAN NITRIT
Menunggu
sebelum akuarium baru menjadi "matang", ditandai dengan menurunnya
kadar amonium dan nitrit. Kadar nitrat diketahui sering tetap tinggi di
akuarium, terutama karena zat ini memang merupakan hasil akhir rantai konsumsi
bakteri yang umum hidup di akuarium. Meski paling tidak beracun, jumlah nitrat harus dikurangi dengan cara
mengganti air lama dengan yang baru.
Untuk
mengetahui apakah koloni bakteri yang menguraikan nitrit dan nitrat sudah
mencapai jumlah mencukupi di dalam akuarium, kita perlu untuk mengetahui jumlah
kadar nitrit dan nitrat di akuarium.
Perlu
sedikit upaya sebelum mengetahui masing-masing kadar amonia/nitrit/nitrat di
akuarium. Jangan sampai memotong siklus pertumbuhan bakteri, dan rajin-rajinlah
mengganti air secara berkala. Tanaman, akan membantu menyerap amonia.
Siklus nitrogen (N) di alam Amonium
(NH4) yang berasal dari mahluk hidup, diurai oleh bakteri menjadi nitrit (NO2)
dan nitrat (NO3)
(Sumber: Wikipedia)
(Sumber: Wikipedia)
Di alam
bebas, ikan tak mengalami keracunan oleh kotoran ataupun sisa metabolisme tubuh
mereka sendiri. Beda halnya dengan sistem tertutup di akuarium, hobiis harus
memperhatikan dengan seksama supaya hasil buangan hewan akuatik tak jadi bahan
berbahaya. Bakteri, kendati tak kasat mata, namun punya peranan penting menjaga
kualitas akuarium hingga bisa menciptakan lingkungan hidup di alam bebas.
Mereka secara alami ada di mana-mana, namun koloni bakteri menguntungkan di
akuarium jumlahnya bisa tak mencukupi untuk melakukan tugas mengurai sisa
metabolisme mahluk hidup yang hobiis pelihara. Sindrom akuarium baru (new
tank syndrome), merupakan salah satu kejadian umum yang menandai
kurangnya kehadiran bakteri menguntungkan tersebut. Mahluk bersel tunggal perlu
waktu untuk berkembangbiak, sebelum mencapai tahap setimbang terhadap jumlah
makanannya.
Sisa makanan, kotoran, jasad renik,
maupun hasil metabolisme hewan akan menaikkan kandungan amonia di dalam air.
Amonia ini kemudian diubah oleh jenis bakteri nitrifikasi -- yang mengubah
amonia menjadi nitrit, kemudian nitrat.
Bakteri
Nitrifikasi
Nitrosomonas, salah satu
jenis bakteri nitrifikasi yang mengubah amonium menjadi nitrit, tak menyukai
cahaya. Dalam jumlah berlebihan mereka akan menggumpal untuk memblokir berkas
sinar, sehingga akan membuat air terlihat keruh.
Nitrospira, adalah bakteri akuarium yang kemudian menguraikan
nitrit, menjadi nitrat. Mereka perlu waktu relatif lama untuk berkembang biak,
karena di samping tidak bisa membelah diri secara cepat, nitrospira harus
menunggu hasil "kerja" bakteri lain (misalnya nitrosomonas) untuk
menyediakan nitrit, "makanan" mereka.
Filter dan ornamen akuarium, tempat
bakteri berkembang biak
(Sumber: Wikipedia)
(Sumber: Wikipedia)
Di darat,
amonia bermanfaat sebagai pupuk tanaman, namun bagi hewan akuatik zat ini
sangat beracun, bahkan dalam jumlah sangat kecil sekalipun. Nitrit dan nitrat
tak mudah diserap tanaman, apalagi oleh tumbuhan yang baru saja ditempatkan di
akuarium. Itulah sebabnya, secara berkala air di dalam akuarium harus diganti
secara berkala, karena akumulasi nitrat akhirnya juga akan menjadi racun bagi
flora dan fauna akuatik di dalamnya. Hobiis juga sering menempatkan ornamen,
filter, maupun kerikil substrat (materi dasar akuarium), yang tidak boleh
dibersihkan secara berlebihan untuk mencegah punahnya bakteri nitrifikasi.
Kotoran padat -- seperti batang tumbuhan yang mati -- tetap harus dibersihkan,
karena zat glukosa yang ada di dalamnya bisa mengundang tumbuhnya bakteri
berbahaya (patogen). Bakteri Aeromonas hydrophila, misalnya, dapat memanfaatkan sisa gula, kemudian
masuk ke organ tubuh hewan dan memakan sel darah merah mereka.
Menunggu
Koloni Bakteri
Proses
menunggu tumbuhnya koloni bakteri secara seimbang ini disebut sebagai tank
cycling. Biasanya dilakukan dengan membiarkan akuarium terisi tanpa hewan,
dengan tetap menjalankan pompa air dan udara untuk menyuplai cukup oksigen bagi
bakteri agar bisa tumbuh berkembang. Hewan yang tinggal di air mengandung
terlalu banyak amonia, nitrat, maupun nitrit, meskipun tetap mampu bertahan
hidup, sebetulnya mereka mengalami stres yang menyedihkan. Seperti bila kita
menghirup udara kotor, hewan-hewan ini akan berupaya dengan susah payah mencari
tempat lebih nyaman hingga ke dekat permukaan air/gelembung udara atau bernafas
lebih cepat, demi mencoba bisa merasa lebih lega.
Ø
BAHAN
PENCEMAR
1. Obat – obatan
Penggunaan obat ikan seoerti formalin, garam,
hydrogen peroksida, PK (kalium permagnat) dll dapat pula menjadi sumber
pencemar karena bila pemberian obat tidak dalam akuarium yang terpisah maka
dapat mengganggu fungsi fishiologi ikan.
2. Tanaman hias
Pemilihan tanaman hias yang tidak sesuai pada
akuarium justru dapat menjadi bahan pencemar. Apabila memilih tanaman dengan
tipe yang tidak bias bertahan lama dan tidak dapat tumbuh pada air maka akan
menjadikan pembusujan tanaman yang menyebabkan meningkatnya kadar amoniak.
Tanaman hias yang banyak mengandung lumpur / tanah juga dapat mencemari
perairan dan memperkeruh air akuarium.
3. Pemutih Akuarium
Pemutih akuarium biasa digunakan saat pengurasan air
akuarium. Bahan ini sangat berbahaya baik pada alat dalam akuarium atau pun
pada biota dalam akuarium itu sendiri. Jika pembilasan terhadap akuarium yang
menggunakan pemutih kurang sempurna maka akan menyebabkan gangguan fishiologis
pada ikan ( kerusakan mata dan kulit) dan bersifat korosif terhadap alat – alat
dalam akuarium.
4. Sisa Metabolisme
Sisa dari metabolism seperti feses dan lendir yang
nantinya akan menyebabkan kadar nitrat dalam akuarium tinggi.
5. Kandungan Logam Berat
Seringkali alat dalam akuarium lapuk dan kandungan
kimianya ikut terlarut dalam air.misalnya tembaga yang berasal dari pelapukan
pipa air yang juga berasal dari kontaminan alamiah.ada juga bahan – bahan yang
sengaja ditambahkan sebagai pembunuh bakteri dan pemurnian air, contohnya
klorin dan kloramin. Tidak jarang pula terdapat kandungan pestisida yang
berasal dari saluran air yang melewati areal pertanian.
Kadar logam berat tinggi diketahui dapat merusak
jaringan ikan sehingga menyebabkan kematian. Meskipun demikian kebanyakan kasus
akibat logam berat justru terjadi pada tingkat logam berat rendah. Kadar logam
berat berpengaruh terhadap perilaku ikan seperti cara berenang, makan dan
kawin.
Ø
pH
Ph
sangat penting sebagai parameter kualitas air karena dapat mengontrol tipe dan
laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu, ikan dan
makhluk-makhluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan
di ketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau
tidak untuk menunjang kehidupan mereka.
Ø
TEMPERATUR
Pengertian temperatur adalah
besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Temperatur yang baik untuk ikan yaitu 22-27° C dengan fluktuasi 3-5° C.tidak semua ikan bisa bertahan hidup di suhu yang
sangat dingin dan juga tidak semua ikan bisa hidup di air yang panas.
Ikan Strain Jenis Terkini
1.
SUPER RED AROWANA (Scleropages
Legendrei)
Pada mulanya di daerah asalnya, Sumatra dan
Kalimantan, arwana merupakan ikan konsumsi yang hanya sekali terikut jaring
nelayan. Karena ikan ini berukuran cukup besar dan dagingnya lumayan tebal,
maka oleh para nelayan kemudian diasinkan agar tahan disimpan. Dengan postur
badannya yang besar dan tampangnya yang tidak cantik-malah menyeramkan
mengingat mulutnya yang lebar-jarang orang tertarik untuk memajangnya dalam
akuarium. Terlebih bagi masyarakat di sepanjang sungai yang lebih memikirkan
kebutuhan sandang dan pangan. Sebagai ikan asin pun nasib arwana tidak begitu
menggembirakan. Konon, karena rasa dagingnya yang kurang enak, arwana hanya
menempati urutan kedua sebagai ikan asin. Alhasil waktu itu arwana luput dari
perhatian, baik sebagai konsumsi atau ikan hias.
Membedakan jenis kelamin ikan arwana termasuk
gampang-gampang susah, karena tidak adanya ciri kelamin sekunder khusus yang
dimiliki oleh jantan dan betina. Salah satu cara membedakan jantan dan betina
Arwana mungkin dapat dilakukan dengan membandingkan lebar penutup insang
(operculum). Arwana Merah memiliki banyak varian
berdasarkan bentuk tubuh dan warna sisiknya. Proses seleksi, budidaya termasuk
kawin silang antar spesies memungkinkan munculnya varian baru. Berdasarkan kualitas warnanya,
hobiis mengenal beberapa tipe kelas untuk Arwana. Varian Super Red, Chili Red,
dan Blue Base Super Red yang warnanya sangat cerah masuk dalam Grade 1. Jenis
Arwana dengan warna merah kurang cerah seperti Yellow Red dan Orange Red masuk
dalam Grade 1.5. Sedangkan seluruh Arwana diluar Super Red, Crossback dan
Red Tail Golden seperti Arwana Hijau, Pino, Red
Banjar dan Yellow Banjar dikategorikan sebagai Arwana Grade 2. Posisi
Crossback, RTG dan Hybrid Arowana masih belum jelas. Bisa Grade 1 atau 1.5
tergantung kualitas ikannya.
2.
Osteoglossum bicirrhosum
Arwana Osteoglossum
bicirrhosum sering disebut dengan arwana silver atau naga perak karena
sisik di tubuhnya yang berwarna keperakan.
IKAN CUPANG CROWNTAIL
Ikan cupang jenis Crown Tail atau
biasa disebut dengan Ikan cupang Serit ternyata berasal asli dari Indonesia. Jenis cupang ini memiliki sirip yang
khas seperti sisir, atau bahkan terlihat seperti layar yang sobek. Ia lebih
dulu popular sebagai cupang serit 2, serit double, atau serit ganda.
Ikan Cupang Blantong
Tiger
Blantong
tiger mulai dikembangkan sejak 2002. Serit itu muncul melalui proses panjang.
Ikan koi Showa-Sanke
Showa-Sanke
atau Showa-Sanshoku adalah koi yang berwarna hitam dengan hiasan warna putih
dan merah di badannya. Sepintas koi ini mirip dengan Taisho-Sanke. Bedanya
terletak pada warna dasarnya. Taisho berdasar putih, sedangkan Showa berdasar
hitam.
3.
Ikan koi Taisho
Sanke
Sejak awal 1900-an,
varietas baru koi diciptakan oleh penambahan sumi
(hitam) ke dasar Kohaku pola merah dan putih. Varietas
baru bernama Taisho Sanke dan juga disebut hanya
sebagai Sanke atau Sanshoku Posisi sumi menonjolkan
keindahan pola keseluruhan. Pola sumi dapat tebal dan ekspresif atau tipis dan
elegan. Namun pola hitam dan tebal adalah yang paling diinginkan.
TEKNIK
TERBARU PRODUKSI PAKAN IKAN HIAS
Teknik terbaru produksi pakan ikan hias, kita menemukan
dengan cara fermentasi, pembuatan pakan
melalui proses fermentasi proses penguraian struktur bahan organik dan pengawetan suatu bahan dengan
bantuan fungi atau cendawan dan bakteri. Menurut Winarno et al., (1980), fermentasi merupakan proses yang relatif murah dan
proses ini, dengan cara dan dosis yang sesuai, mampu menyederhanakan
karbohidrat kompleks, membentuk protein sehingga nilai gizi bahan pakan yang
difermentasikan lebih tinggi dari bahan asalnya. Mikroba yang umumnya banyak
digunakan adalah kapang dan bakteri. Oleh karena itu, penerapan teknologi
fermentasi dalam mengolah bahan baku lokal untuk pembuatan pakan ikan, baik
ikan hias atau budidaya sangat potensial untuk terus dikembangkan. Berdasarkan
hasil penelitian Suhenda et al.,
(2010)., fermentasi yang dilakukan terhadap tepung jagung dengan menggunakan
kapang Rhizopus oligosporus menghasilkan
protein yang meningkat dari 9,49% menjadi 17,68%. Kapang jenis Trichoderma harzianum dapat menurunkan
serat kasar Bungkil Inti Sawit sebesar 44,28% dengan lama fermentasi 8 hari,
selain itu kapang ini juga dapat meningkatkan kadar protein kasar sebesar
15,06% pada hari fermentasi yang sama Indriyanti, et al., (2010).
Ampas tahu dapat difermentasi dan menghasilkan
belatung sebagai pakan ikan hias ataupun budidaya dengan cara:
·
Siapkan bak / ember
·
Dedak 50%, ampas tahu 50% campur / aduk
·
Diamkan 1 minggu (fermentasi) hingga keluar belatung.
Berikut
cara pembuatan pakan fermentasi untuk
ikan hias khususnya yang bersifat omnivora:
Ø Bentuk
dedak menjadi kompak dengan cara dibuat menjadi pellet dengan gilingan daging.
Ø Kadar air yang digunakan kurang lebih 50% dari
massa dedak.
Ø Jemur
dedak dalam terik matahari sehingga kandungan air kurang lebih 10%, atau
dijemur selama 2 jam (full terik).
Ø Simpan
pellet dedak dalam plastik yang telah dilubangi dan ditutup (semiaerob).
Ø Setelah
3 hari, dedak akan ditumbuhi kapang berwarna putih. Dan berbau khas mirip
fermentasi tape.
Ø Keringkan
kemudian hancurkan dengan blender atau mesin penepung.
Ø Ayak
dedak dengan ayakan tepung.
Ø Dedak
dibikin fermentasi, karena ikan omnivor sensitif terhadap serat. Maksimum serat
yang diperbolehkan untuk pakan ikan adalah sebesar 4%. Jika dedak tidak
difermentasi, maka seratnya tidak ditolerir untuk pakan ikan, yang menyebabkan
konversi pakan menjadi rendah alias buang-buang pakan. Selain itu, fermentasi
meningkatkan nutrisi ikan.
Ø Campur
dedak dengan tepung ikan asin (karena harga murah) dengan perbandingan 60% untuk
tepung ikan dan 40% untuk dedak.
Ø Jangan
lupa untuk memberi vitamin kompleks dan mineral kompleks.
Ø Buat
campuran menjadi pellet lalu jemur.
Ø Bentuk
pellet ini adalah tenggelam sehingga ketika diberikan kepada ikan, lebih baik
diberi tempat supaya tidak menyebar kemana-mana.
Ø Jika
ingin terapung, beli mesin extruder yang harganya milyaran, atau dapat juga
dengan menggunakan kulit kacang hijau dalam pencampuran pembuatan pakan.
Kelebihan dari pellet ini adalah ikan lebih doyan memakan
pellet ini ketimbang pellet komersial, karena bau dan rasa dari tepung ikan dan
dedak fermentasi ini mengundang nafsu makan ikan. Kelemahan dari pellet ini
adalah tenggelam, sehingga kemungkinan masih ada sisa pakan yang tersisa di
tempat. Jika ramuan ini dibuat terapung maka besar kemungkinan nilainya
sebanding atau bahkan lebih baik dari pellet komersial.
KONTES IKAN HIAS
Kontes ikan hias merupakan salah
satu perlombaan yang diperuntukkan untuk ikan-ikan yang dikategorikan sebagai
ikan hias (ikan Cupang, ikan koi, ikan arwana, dan sebagainya) dengan kategori
penilaian dari segi fisik maupun tingkah lakuikan hias tersebut. Namun dilihat
dari banyaknya penyelenggaraan kontes ikan yang sering dilaksanakan adalah
kontes ikan Cupang dan ikan koi.
Dalam kontes ikan hias, terdapat berbagai kriteria-kriteria tertentu untuk
menilai ikan-ikan yang dapat dijadikan sebagai pemenang dalam kontes tersebut.
Tujuan Diadakannya
kontes ikan hias oleh instansi atau komunitas-komunitas pecinta ikan hias
memiliki berbagai tujuan atau maksud yang berbeda-beda. Salah satunya adalah
untuk menyalurkan hobi, menumbuhkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap
ikan hias, mempromosikan dan memperluas jaringan pemasaran, serta meningkatkan
nilai/harga jual komoditas, dan sebagainya. Tujuan-tujuan tersebut sesuai
dengan tujuan yang dimaksudkan dari berbagai instansi atau masing-masing
komunitas yang mengadakan kontes ikan hias tersebut.
2.1. Ikan Cupang
Ikan Cupang hias (Betta splendens) adalah salah satu jenis
ikan hias yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Sejarah diadakannya
kontes ikan Cupang hias mulai dikenal masyarakat pertama kali pada awal 90an
dengan jenis ikan Cupang hias jadul seperti ekor lilin ataupun slayer dalam 1
(satu) kategori/kelas. Bahkan media tempat ikan di arena kontes pun masih
menggunakan botol. Era moderen seperti sekarang, kontes ikan Cupang pertama
kali diadakan pada pertengahan 90an yakni tahun 1996 di Mall Puri Indah.
Kriteria-ktiteria
penilaian dalam kontes ikan hias terutama ikan Cupang hias adalah :
1.
Bentuk
Tubuh
2.
Warna
2.2. Ikan
Arwana
Arwana atau Arowana (familia
Osteoglossidae) merupakan ikan air tawar purba yang tersebar di seluruh dunia,
mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia hingga Amerika Selatan. Ikan Arwana di Indonesia ditemukan
di kalimatan dan juga papua. Ikan arwana dikenal dengan berbagai nama lokal
seperti: Ikan Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan,
Peyang, Tangkeleso, Aruwana / Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif
yang berevolusi lebih dari 10 juta tahun
2.2.1. kriteria kontes arwana
1. Warna, 30
point (Kuning, Orange, Merah).
2. Bentuk
badan, 30 point (kepala sendok, tebal badan, bentuk tubuh proporsional).
3. Tampilan
keseluruhan, 20 Point (mental ikan, gaya berenang, kondisi fisik ikan).
4. Mulut dan
kumis, 5 point (tidak cakil, dan tidak bekas operasi).
5. Mata, 5
point.
6. Dayung depan
(panjang) dan dayung tengah (kecil), 5 point.
7. Ekor, Sirip
Slayer atas % bawah , 5 point.
2.3. Ikan Lohan
2.3.1. Berikut
ini adalah standar penilaian kontes ikan Lohan, diantaranya adalah :
1. Overall Impresion
a. First Impresion
a. First Impresion
1. Menarik
Perhatian Pada Pandangan Pertama ( Enak Dilihat dan Proporsional),
dikarenakan Memiliki Susunan Morfologis Yang Lengkap.
2. Memiliki Keistimewaan Atau
Kelebihan Ikan Pada Umumnya.
3. Kelemahan
Yang Tidak Fatal Ada Pada Bagian Ikan, Akan Mengurangi point.
b. Mental dan Keaktifan Ikan
1. Ikan tidak terlalu over agresif (akan sulit untuk dilihat keindahan ikan tersebut).
2. Ikan tidak takut didekati
3. Mau diajak bermain/atraktif sendiri
(menguasai territorial)
4. Mempunyai gaya renang yang menawan.
c. Kesehatan ( Mengurangi Point )
Kutil, bisul, luka kecil, fin tail sobek & geripis, hole in the head, white spot, elvet, white shit, fungus, cloudy eyes, pop eyes.
2. HEAD
a. Bentuk / Shape
Jenong (Simetris).
1.
Bentuk Terbaik : Menyerupai Bulatan Bola / Coin Dilihat
dari Depan & Samping.
2.
Bentuk Baik : Swan Head, Menonjol Kedepan & Melebar
Kesamping.
3.
Bentuk Kurang Baik : Tidak Simetris (Kecil, Kurang
Melebar Kesamping, Kurang Menonjol Kedepan & Tidak Menonjol Keatas).
b. Proporsional Jenong
Terbaik : Jenong Yang Sama Rata Dengan Mulut & Seimbang Dengan Badan (Ukuran Jenong Yang Terlalu Besar Sering Mengakibatkan Gaya Renang Terganggu, Sehingga Ikan Berenang dengan Beban Didepan & Bagian Belakang Badan Terangkat Keatas).
Terbaik : Jenong Yang Sama Rata Dengan Mulut & Seimbang Dengan Badan (Ukuran Jenong Yang Terlalu Besar Sering Mengakibatkan Gaya Renang Terganggu, Sehingga Ikan Berenang dengan Beban Didepan & Bagian Belakang Badan Terangkat Keatas).
3. FACE
a. Muka
a. Muka
1.
Tidak Berkerut / Tidak Banyak Lipatan, Tidak berair Mata
(Marking Di bawah Mata) .
2.
Tidak Kotor & Marking Yang Masuk Ke Muka Ikan
Dianggap Kotor.
3.
Daging Pipi Tidak Terlalu Tembem, Kecuali Kemalau.
4.
Daging Pipi Harus Seimbang
b.Tutup Insang
1.
Tertutup Rapat.
2.
Tidak Ada Cacat.
3.
Tutup Insang Harus Bisa Buka Tutup Secara Normal.
c. Mata
1.
Bersih, Tidak Ada Flek / Bercak Warna Diluar Warna Mata
Ikan Itu Sendiri.
2.
Bentuk Mata Bulat Kiri Dan Kanan Harus Seimbang Serta Pupil
Harus Hitam & Bulat.
3.
Mata Sejajar Dengan Permukaan Muka, Tidak Terlalu
Menonjol & Tidak Terlalu Tertutup Oleh Daging pipi.
d.Mulut / Bibir
1.
Tipis, Rata Atas dengan Bawah (Untuk Cencu Tidak Terlalu
Dipermasalahkan Apabila Bibir Tebal & Tidak Rata).
2.
Mulut Tidak Panjang / Monyong.
3.
Mulut Tidak Miring.
4.
Mulut Tidak Jatuh.
5.
Mulut Harus Bisa Buka Tutup Secara Normal.
3.
BODY SHAPE
a. Proporsional Panjang & Lebar ( Skala )
a. Proporsional Panjang & Lebar ( Skala )
1.
Terbaik Dengan Perbandingan 1 : 1,6 dari Ujung Mulut
Sampai Ujung Pangkal Ekor.
2.
Perbandingan Lebih Dari 1 : 1,6 Itu Lebih Baik Jika
Dibandingkan Dengan Yang Kurang Dari 1 : 1,6 Secara Proporsional.
b. Postur &
Bentuk
1. Terbaik adalah bentuk kotak dan simetris
2. Bentuk daun simetris
1. Terbaik adalah bentuk kotak dan simetris
2. Bentuk daun simetris
3. Bentuk bodi yang kotak dan daun tidak simetris antara punggung dan perut tetapi ujung body masih simetris antara atas dan bawah
c. Bentuk Segitiga Simetris
d. Bentuk Segitiga Tidak Simetris Antara Punggung Dan Perut Tetapi Ujung Body Masih Simetris Antara Atas Dan Bawah
e.Bentuk Body Yang Pada Bagian Ujungnya Tidak Simetris Antara Atas Dan Bawah
f. Pangkal Ekor terbaik Adalah :
1. Lurus Sejajar Dengan Badan
2. Sisi Kiri & Kanan Memiliki Ketebalan Yang Sama
3. Tidak Naik / Turun
4. Lebar
5. Proporsional Dengan Body
5. COLOUR
a. Kecerahan Warna
Warna Merah,Orange, Kuning, Memiliki Nilai Yang Sama Apabila Mempunyai Kecerahan Yang Sama
b. Komposisi Warna
1. Terbaik Adalah Memiliki Lebih Dari 2 Kombinasi Warna Gradasi
2. Gradasi 2 Warna :
a. Mempunyai Perbandingan Gradasi Warna ± 50 : 50
b. Mempunyai Perbandingan Gradasi Warna ± 25 : 75
c. Mempunyai i Perbandingan Gradasi Warna ± 75 : 25
Angka Perbandingan Mulai Ujung Mulut Hingga Pangkal Ekor.
3. Satu Warna Solid
4. Kombinasi 2 Warna Terputus :
a. Mempunyai Perbandingan Kombinasi Warna ± 50 : 50
b. Mempunyai Perbandingan Kombinasi Warna ± 75 : 25
c. Mempunyai i Perbandingan Kombinasi Warna ± 25 : 75
Angka Perbandingan Mulai Ujung Mulut Hingga Pangkal Ekor
5. Satu Warna Terputus.
6. FINNAGE
1. Ekor ( Bentuk, Kerapihan & Bukaan )
a. Terbaik Adalah Bukaan & Kekakuan Ekor Seperti Kipas Cina
b. Bentuk Ekor Tidak Lonjong Seperti Komet.
c. Apabila Sirip Ada Penyakit, Hitam, Transparan, Sobek, Geripis,
d. Bentuk Segitiga Tidak Simetris Antara Punggung Dan Perut Tetapi Ujung Body Masih Simetris Antara Atas Dan Bawah
e.Bentuk Body Yang Pada Bagian Ujungnya Tidak Simetris Antara Atas Dan Bawah
f. Pangkal Ekor terbaik Adalah :
1. Lurus Sejajar Dengan Badan
2. Sisi Kiri & Kanan Memiliki Ketebalan Yang Sama
3. Tidak Naik / Turun
4. Lebar
5. Proporsional Dengan Body
5. COLOUR
a. Kecerahan Warna
Warna Merah,Orange, Kuning, Memiliki Nilai Yang Sama Apabila Mempunyai Kecerahan Yang Sama
b. Komposisi Warna
1. Terbaik Adalah Memiliki Lebih Dari 2 Kombinasi Warna Gradasi
2. Gradasi 2 Warna :
a. Mempunyai Perbandingan Gradasi Warna ± 50 : 50
b. Mempunyai Perbandingan Gradasi Warna ± 25 : 75
c. Mempunyai i Perbandingan Gradasi Warna ± 75 : 25
Angka Perbandingan Mulai Ujung Mulut Hingga Pangkal Ekor.
3. Satu Warna Solid
4. Kombinasi 2 Warna Terputus :
a. Mempunyai Perbandingan Kombinasi Warna ± 50 : 50
b. Mempunyai Perbandingan Kombinasi Warna ± 75 : 25
c. Mempunyai i Perbandingan Kombinasi Warna ± 25 : 75
Angka Perbandingan Mulai Ujung Mulut Hingga Pangkal Ekor
5. Satu Warna Terputus.
6. FINNAGE
1. Ekor ( Bentuk, Kerapihan & Bukaan )
a. Terbaik Adalah Bukaan & Kekakuan Ekor Seperti Kipas Cina
b. Bentuk Ekor Tidak Lonjong Seperti Komet.
c. Apabila Sirip Ada Penyakit, Hitam, Transparan, Sobek, Geripis,
Melipat akan mengurangi nilai.
2. Sirip Punggung ( Dorsal Fin ) & Sirip Bawah ( Anal Fin )
a. Terbaik Adalah Mengunci / Menutup Rapat Dengan Ekor.
b. Ujung Sirip Tidak Panjang Melebihi Ekor.
c. Ujung Sirip Tidak Melintir.
d. Sirip Dorsal & Anal Harus Seimbang.
e. Apabila Sirip Ada Penyakit, Hitam, Transparan, Sobek, Geripis,
2. Sirip Punggung ( Dorsal Fin ) & Sirip Bawah ( Anal Fin )
a. Terbaik Adalah Mengunci / Menutup Rapat Dengan Ekor.
b. Ujung Sirip Tidak Panjang Melebihi Ekor.
c. Ujung Sirip Tidak Melintir.
d. Sirip Dorsal & Anal Harus Seimbang.
e. Apabila Sirip Ada Penyakit, Hitam, Transparan, Sobek, Geripis,
Melipat akan mengurangi poin.
3. Sirip Dayung & Sirip Dada ( Pelvic Fin )
a. Tulang Rawan Sirip Dayung & Pelvic Harus Lurus.
b. Sirip Dayung Harus Lurus Ditengah Badan dan Tidak Mengarah
keatas maupun ke bawah.
c. Sirip Dada Sama Panjang & Lebar.
d. Apabila Sirip Ada Penyakit, Hitam, Transparan, Sobek, Geripis,
c. Sirip Dada Sama Panjang & Lebar.
d. Apabila Sirip Ada Penyakit, Hitam, Transparan, Sobek, Geripis,
melipat akan mengurangi poin.
4. Motif
Apabila ada motif pada fin dan tail akan ada nilai lebih /nilai
4. Motif
Apabila ada motif pada fin dan tail akan ada nilai lebih /nilai
tambah.
2.4. Ikan Koi
Menurut sejarahnya, orang cinalah
yang pertama kali memijahkan ikan karper (ikan koi), yaitu sekitar tahun
1300an. Jika kemudian diberitakan koi mulai ngetop dan diklaim sebagai
"produk" jepang tentu ada alasannya. Pusat pembenihan koi di jepang
terdapat di daerah pegunungan ojiya, niigata.
2.4.1 Jenis-jenis koi yang dapat diikutsertakan dalam kontes
dan cukup populer :
- Sanke
· Untuk warna putih
seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
· Merah di kepala
sebisa mungkin tidak melewati mata, pipi, mulut bahkan kalau perlu jangan
melewati hidung.
· Sanke yang istimewa
tidak memiliki sumi (hitam) dikepalanya.
· Sumi diatas warna
putih (Tsubo-Sumi) lebih disukai
dibandingkan sumi diatas warna merah (Kasane-Sumi).
· Sirip dengan lebih
sedikit strip (garis2 hitam) lebih elegan dibandingkan dengan yang lebih banyak
strip.
· Taisho Sanke
· Aka-Sanke; Taisho
Sanke dengan warna merah (Hi) yang lebih dominan dan menyebar dari
kepala ke ekor. Memang lebih impresif tapi kurang elegan.
· Yamato-Nishiki;
Taisho Sanke Hikarimoyo (metalik)
· Fuji-Sanke : Taisho Sanke dengan memiliki
aksen silver di kepalanya.
· Kanoko Sanke, Doitsu
Sanke, Kinginrin Sanke, Tancho Sanke, Koromo
Sanke dan Sanke-Shusui.
- Showa-Sanshoku
· Untuk warna putih
seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya
pekat.
· Pangkal sirip depan
hitam (motoguro). Ingat hanya pangkalnya saja, Tidak putih semua atau
hitam semua dan juga tidak ada stripe merah.
· Diperlukan tanda Hi
(merah) yang besar di kepala
· Diperlukan paling
tidak 20% warna putih. Warna putih diperlukan pada kepala, pangkal ekor dan
punggung.
· Sumi (Hitam) dikepala
membagi Hi menjadi 2, lebih impresif lagi jika membentuk huruf
V dan berpangkal di hidung.
· Showa Sanshoku
· Kindai Showa; Showa
yang didominasi warna putih
· Hi Showa; Showa yang
didominasi warna merah
· Boke Showa; Showa
dengan sumi yang blur dan muda (abu2)
· Kage Showa; Showa
dengan bayangan potongan2 kecil sumi pada Hi atau warna putihnya
· Doitsu Showa,
Kanoko-Showa, Koromo Showa, Showa Shusui, Kin Showa dan Gin Showa.
- Perbedaan mendasar Taisho Sanke dan Showa :
· Taisho Sanke tidak
memiliki Sumi di kepalanya
· Sumi pada Taisho
sanke hanya menyebar di punggungnya. Sumi pada Showa menyebar dihampir seluruh
tubuhnya.
· Sirip depan Taisho
Sanke putih atau ber-strip, sedangkan Showa memiliki sumi pada pangkalnya (motoguro).
2.4.2. Penilaian lomba Kontes Koi.
· Figure / bentuk tubuh – Tulang
belakang yang lurus dan lekuk tubuh yang “pas”, Sirip yang indah, Bentuk kepala
yang bagus, Panjang-tinggi-lebar yang seimbang/ proporsional.
· Warna – warna harus cemerlang.
· Patern/ pola – harus ber pola
“well-balanced”.
· Kualitas – tidak dapat dijelaskan
dengan kata2, tetapi dapat diketahui dengan pengalaman.
· Elegan – koi yang gendut tidak
proporsional/ terlalu buncit sangat tidak elegan. Bentuk dan besar dari
pectoral fin sangat mempengaruhi ke-elegan-an seekor koi, begitupun cara
berenangnya.
· Imposing appearance – dalam suatu
kasus apabila ada 2 ekor dengan nilai keindahan yang sama, maka koi yang lebih
besar akan memiliki nilai “lebih”.
2.5. Ikan Yang Tidak Masuk Nominasi
Apabila :
1. Mulut Yang Terbuka Lebar Dan Bibirnya Tidak Dapat Bergerak Sama Sekali
2. Tutup Insang Yang Terbuka Besar ( Sampai Terlihat Warna Merah Pada Bagian Dalam Insang Apabila Dilihat Dari Samping)
3. Hilangnya Bagian Bibir Yang Terlihat Jelass
4. Sirip Ekor Hilang 50%
5. Sirip Punggung / Sirip Bawah Hilang 25%
6. Sirip Dada / Sirip Dayung Yang Salah Satu Sisinya Hilang 50%
7. Mata Yang Salah Satu Sisinya Lebih Kecil 50% Bila Dibandingkan Sisi Lainnya
8. Organ Yang Menyimpang 50% Dari Fungsinya
9. Ikan Yang Berwarna Hitam Akibat Stress Atau Akibat “FAKTOR LAIN” Sehingga Sangat Mempengaruhi Warna, Marking, Mutiara, Muka, Kepala & Fin Tail.
10. Ikan Yang Sakit Atau Stress Sehingga Sangat Mempengaruhi Kondisi Dan Penampilan Ikan Tersebut.
Apabila :
1. Mulut Yang Terbuka Lebar Dan Bibirnya Tidak Dapat Bergerak Sama Sekali
2. Tutup Insang Yang Terbuka Besar ( Sampai Terlihat Warna Merah Pada Bagian Dalam Insang Apabila Dilihat Dari Samping)
3. Hilangnya Bagian Bibir Yang Terlihat Jelass
4. Sirip Ekor Hilang 50%
5. Sirip Punggung / Sirip Bawah Hilang 25%
6. Sirip Dada / Sirip Dayung Yang Salah Satu Sisinya Hilang 50%
7. Mata Yang Salah Satu Sisinya Lebih Kecil 50% Bila Dibandingkan Sisi Lainnya
8. Organ Yang Menyimpang 50% Dari Fungsinya
9. Ikan Yang Berwarna Hitam Akibat Stress Atau Akibat “FAKTOR LAIN” Sehingga Sangat Mempengaruhi Warna, Marking, Mutiara, Muka, Kepala & Fin Tail.
10. Ikan Yang Sakit Atau Stress Sehingga Sangat Mempengaruhi Kondisi Dan Penampilan Ikan Tersebut.
Hal-Hal Yang Dapat Mengurangi Point :
1. Sirip Dan Ekor Yang Disalon Akan Mengurangi Point
1. Sirip Dan Ekor Yang Disalon Akan Mengurangi Point
2. Tulang Rawan
Sirip Ikan Yang Ada Bekas Pertumbuhan Tidak Normal
3. Abses
3. Abses
4. Sirip Dan Ekor
Yang Transparan (Khusus Golden Base)
5. Ikan Yang Masih Mempunyai Flek Hitam (Khusus Golden Base)
6. Ikan Yang Terlihat Tanda-Tanda Tahap Awal Proses Mutasi
7. Ikan Berwarna Hitam Akibat Stress Atau Akibat “FAKTOR LAIN” Walaupun Hanya Sedikit Mempengaruhi Warna, Marking, Mutiara, Muka, Kepala & Fin Tail
8. Ikan Yang Mempunyai Ketidaksempurnaan Secara Fisik Dan Mempunyai Penyimpangan Organ, Tetapi Tidak FATAL
9. Ikan Sakit Tetapi Tidak Terlalu Mempengaruhi Kondisi Dan Aktifitas
5. Ikan Yang Masih Mempunyai Flek Hitam (Khusus Golden Base)
6. Ikan Yang Terlihat Tanda-Tanda Tahap Awal Proses Mutasi
7. Ikan Berwarna Hitam Akibat Stress Atau Akibat “FAKTOR LAIN” Walaupun Hanya Sedikit Mempengaruhi Warna, Marking, Mutiara, Muka, Kepala & Fin Tail
8. Ikan Yang Mempunyai Ketidaksempurnaan Secara Fisik Dan Mempunyai Penyimpangan Organ, Tetapi Tidak FATAL
9. Ikan Sakit Tetapi Tidak Terlalu Mempengaruhi Kondisi Dan Aktifitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar