LAPORAN PRAKTIKUM
ETIKA PERIKANAN DAN KELAUTAN
„ASPEK GEOFISIKA DAN KIMIA“
Oleh :
Ida Mulyani H1I011005
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada tahun 1912 desa karangsari dan desa kalikidang
bergabung menjadi 1 ( satu ), karangsari diambil kata ” Sari ” dan kalikidang
diambil ” kali ” nya sehingga terbentuk kata Kalisari dan dijadikan sebuah nama
desa yaitu ” DESA KALISARI ” yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama
Bpk. SINGADIWIRYA sebagai Kepala Desa Pertama sampai dengan jaman penjajahan
jepang. Sekitar tahun 1942 dilanjutkan oleh Bpk. SUMODIHARJO / RUS, sampai
dengan tahun 1945. Pada tahun 1945 terjadi pemilihan Kepala Desa dengan cara
Ombyokan dan dimenangkan oleh Bpk SASTROSUWIGNYO yang menjabat sampai dengan
tahun 1985 dengan hasil dibidang :
- Bidang Pemerintahan berjalan dengan dibantu:
1.
1 Orang carik / Sekretaris Desa
2.
2 Orang Bau / Kepala Dusun
3.
1 Orang Tukang Uang
4.
7 Orang Polisi Kopak
5.
2 Orang kayim
6.
4 Orang Kebayan
7.
1 Orang PTD ( Pamong tani Desa )
8.
1 Orang Tukang Cengkal / Tukang Ukur tanah
Pada
tahun 1981 mengangkat seorang sekretaris desa ( Bpk Samingun ) menggantikan
SEKDES lama yang sudah berahir masa jabatannya. Pada tahun 1984 mengangkat
seorang Polisi Desa ( Kepala Kopak III ) yang bernama Bapak RISLAM.
- Bidang Pembangunan
Dalam masa pemerintahannya bapak Sastrosuwignyo membangun
antara lain : Membangun DAM dregel, mangli, talud saluran wangan petir, wangan
iplik, wangan gondang, wangan randu, wangan bulu. Membangun Jembatan sungai
royom,sungai mangli, cireong dan jati. Pengadaan air bersih atau ledeng tahun
1977 untuk bantuan pengrajin tahu yang dananya dari dana Inpres. Pada tahun
1982 membangun gedung balai desa dan kantor desa sehingga pusat pemerintahan
berpindah dari komplek penatusan ( kediaman Kepala Desa ) ke gedung balai
desa/ kantor desa yang baru yang terletak diJalan Pramuka Desa Kalisari sampai
dengan sekarang. Dan juga membangun gedung sekolah dasar yang danannya
dari swadaya masyarakat dan bantuan dari pemerintah.
- Sosial
Mengupayakan masyarakat agar hidup Bersih dan sehat dengan
mengadakan hari sabtu sebagai hari Krida ( Kerja Bakti ). Mengajak semua
lapisan masyarakat untuk mensukseskan wajib belajar pendidikan dasar dengan
mengadakan paguyuban PLS ( Pendidikan Luar Sekolah ). Dibentuknya Hansip Wan
Kamra untuk menjaga keamanan didesa. Ditunjang dengan sarana penerangan dari
PLN pada tahun 1983. Selanjutnya pada tanggal 31 Desember 1985 diadakan
PILKADES pertama dan Bapak APIK WISANTO terpilih sebagai Kepala Desa samapi
dengan Desember 1997. Dalam Kurun waktu 11 Tahun jabatannya dengan hasil
dibidang :
- Bidang Pemerintahan :
Dalam
pemerintahannya terjadi pergantian perangkat antara lain :
1.
Tahun 1988 terjadi proses pengangkatan Kayim II ( Bpk Soleh ) mengantikan kayim
lama dikarenakan meninggal.
2.
Tahun 1989 menunjuk seorang petugas pembagi air / pembantu ulu – ulu.
3.
Tahun 1989 terjadi proses pengangkatan kaur pemerintahan ( RISLAM )
menggantikan kaur pemerintahan yang lama karena pejabat lama menjadi Kadus II.
Hingga sekarang
4.
Tahun 1989 mengangkat Kaur Umum ( W. SUMARDJO ) menggantikan pejabat lama
menjadi Kadus I
5.
Tahun 1990 terjadi proses pengangkatan Kaur Keuangan ( SRI ANDAYANI )
menggantikan pejabat lama yang berahir masa jabatannya. Hingga sekarang
6.
Tahun 1994 terjadi proses pengangkatan Kaur Pembangunan ( K A R N O ) menggantikan
pejabat lama yang berahir masa jabatannnya. Hingga sekarang.
- Bidang Pembangunan
Pembangunan
yang dicapai pada masa jabatan Bapak Apik Wisanto antara Lain : merenovasi
gedung balai desa, membuat tugu batas Rt, Batas Rw, batas Desa, dan monumen
Tahu. Pengaspalan jurusan jalan ciroyom serta membangun polindes dan merenovasi
TK Pertiwi
- Bidang Sosial Kemasyarakatan
Pembentukan
Karang taruna di masing – masing Kopak, Pembinaan -pembinaan kepada lembaga
desa ( RT, RW, PKK, Karang Taruna dll ).
Pada
tanggal 5 Nopember 1998 diadakannya pilkades yang kedua didesa kalisari
dan Bapak AGUS RIYANTO tepilih sebagai Kepala Desa Kalisari sampai dengan 07
Agustus 2007. dalam kurun waktu tersebut dengan hasil antara lain di bidang :
- Bidang Pemerintahan
Pada
tahun 2000 dibentuk badan Perwakilan Desa yang sekarang menjadi Badan Permusyaratan
Desa karena banyaknya perangkat yang sudah memasuki usia pensiun maka pada
tahun 2001 terjadi pemberhentian perangkat desa sejumlah 7 Orang :
1.
Kadus I ( Bapak Dulkasan )
2.
Kadus II ( Bapak Abu Nasori )
3.
Kaur Umum ( Bapak W. Sumardjo )
4.
Kaur Kesra ( Bapak Zaenudin MD )
5.
Pembantu Kaur Keuangan ( Bapak Harjo Suwarno )
6.
Petugas Pengatur Air / Pembantu Ulu – ulu ( Bapak Sodik )
7.
Pembantu Kaur Pembangunan ( Martaredja Cartam )
Pada
tahun 2002 terjadi proses pengangkatan perangkat desa antara lain : Kadus I (
Priyo Sushardoyo ), Kadus II ( Abas Suwarno ), Kayim I atau Imam Safe’I. Pada
tahun 2004 terjadi pengunduran diri Kadus I ( Priyo Sushardoyo ) dan pemberhentian
Sekretaris Desa ( Samingun ) karena masa jabatan yang berahir. Pada tahun 2005
teerjadi proses pengngkatan Kadus I ( SUWANTO ), Kaur Umum ( ISMAIL WAHYUDI ),
Pembantu Kaur ( PRISTIWANTO ).
ü Bidang Pembangunan
Pembangunan yang dicapai antara lain : Pengaspalan jalan
Desa, pemasangan lampu jalan, (Pembuatan Jalan, jembatan, drainase dan
pengaspalan jalan Republik), jalan menuju makam karang nangka dan bojong kelor,
talud jalan makam lerek, talud jalan makam pala, talud jalan karangnangka,
Aspal Jalan Rt 05 / I, jalan Rt 04 / II, Rt 03 / III, Rt 06 / IV. Pembangunan
Jembatan Rt 05 / I, Jembatan wangan lampaian, Jembatan kali Wungu, Jembatan
Sungai Dregel , Pondasi Lapangan, Pembangunan Panggung, Pengadaan tiang gawang
lapangan LEO dan tempat bendera, penghijauan pohon maharani, Pembangunan Masjid
baiturrohim, Pembangunan saluran cacingan, Pembuatan Patok – patok batas desa,
Dibangunnya air bersih II, penambahan tanah Kas Desa berupa tanah sawah seluas
1050 M2 untuk baik Air bersih II dan tanah seluas 80 M dan 50 M untuk bak air
bersih I dan 320 M untuk perluasan pembangunan gedung balai desa, Pengadaan
Telpon Desa dan 2 Set komputer.
- Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Pelaksanaan donor darah sukarela secara rutin setiap 3 bulan
sekali, Pembinaan RT, PKK,LKMD,Karang taruna, Hansip Wanra, Pembuatan sarana
kematian, Pengepul Pembayaran rekening Listrik, BUMDes, Pekerja Sosial
Masyarakat, Bantuan Operasional KBM untuk TK , MI dan TPA dan masih banyak yang
lainnya. Kemudian pada tanggal 22 Juli 2007 terjadi Pemilihan Kepala Desa
Kalisari yang ketiga dan Kepala Desa yang terpilih adalah Sdr. H. WIBOWO, sejak
mulai tanggal 29 Agustus 2007 sampai dengan sekarang. Adapun program yang
dijalankan melanjutkan program tahun 2007 antara lain :
1.
Penambahan lampu jalan sebanyak 11 Titik
2.
Penerimaan bantuan rumah tidak layak huni sebanyak 6 Rumah
3.
Reboisasi makam di tiga tempat
4.
Pembuatan Jembatan di sungai mangli Rt 08 / I dan jembatan sungai susukan.
5.
Pendataan dan sosialisasi bantuan 90 Set pengadaan Kompor dan tabung gas LPG
bagi rakyat miskin dan usaha mikro.
KONDISI UMUM DESA KALISARI
a.
Keadaan Fisik Daerah
1)
Letak dan Luas Wilayah
Secara
Administratif desa Kalisari termasuk dalam wilayah Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas, terletak di Banyumas bagian barat Dari ibukota Kecamatan Cilongok
desa Kalisari berjarak sekitar 4 Km, yang dapat ditempuh dengaan angkutan
pedesaan umum dalam 20 Menit, sedangkan Desa Kalisari dari pusat
Kabupaten Banyumas berjarak sekitar 17 Km. Waktu Tempuh menuju ibukota
Kabupaten sekitar 35 Menit itupun jika menggunakan kendaraan pribadi.
Desa
Kalisari terdiri atas 2 dusun yaitu dusun I berada disebelah timur dibagi atas
2 RW, Dusun II berada di sebelah Barat dibagi atas 2 RW .
Luas Wilayah ndesa Kalilisari adalah 204,355 Ha dengan Batas
– batas desa sebagai berikut :
a.
Sebelah
Utara
: Desa Karang Tengah
b.
Sebelah
Barat
: Desa Cikembulan Kec. Pekuncen
c.
Sebelah Selatan
: Desa Lesmana Kec. Ajibarang
d.
Sebelah
Timur
: Desa Karanglo
2) Topografi dam jenis Tanah
Desa Kalisari memiliki konfigurasi berupa Dataran Rendah
ketinggian antara 220 m diatas permukaaan laut ( dpl ). Sehingga tergolong
dataran Rendah. Suhu didaerah desa Kalisari masih dalam batas normal. Di desa
kalisari sebagian tanahnya adalah berupa tanah pertanian.
3)
Iklim
Iklim suatu daerah sangat berpengaruh dalam kehidupan
utamanya untuk pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup binatang ternak.
Bersamaan dengan iklim disuatu tempat mahluk hidup ( Manusia, tumbuhan dan
binatang ) akan saling berinteraksi, yang dalam kurun waktu tertentu akan
menentukan kondisi disuatu wilayah. Curah hujan rata – rata adalah 2000Mm – 3000Mm
pertahun.
1.2. Tujuan dan kegunanan
studi
Tujuan dan kegunanan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
dampak positif dan negatif dari ANDAL di desa Kalisari kecamatan Cilongok
kabupaten Banyumas.
1.3.Ruang Lingkup Studi
Ruang lingkup studi dalam praktikum ini adalah meliputi
topografi desa Kalisari kecamatan Cilongok, parameter fisika (suhu udara, suhu
air, kekeruhan dan TSS, warna dan bau air, tipe substrat), parameter kimia (pH,
DO, BOD, COD).
II.
METODE STUDI
2.1.Metode identifikasi dampak
Metode identifikasi dampak
dalam praktikum ini adalah melakukan identifikasi dampak
positif dan negative dari pabrik tahu yang ada di lingkungan desa Kalisari
kecamatan Cilongok, Banyumas. Identifikasi
dampak merupakan langkah awal dalam menentukan komponen lingkungan apa saja
yang terkena dampak serta menentukan komponen kegiatan apa saja dari suatu
usulan kegiatan/proyek yang menimbutkan dampak. Sedangkan prakiraan dampak kita
sudah menentukan besarnya dampak yang akan terjadi, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Dalam prakiraan dampak ini, bila besarnya melebihi atau di bawah
baku mutu yang telah ditentukan dianggap dampak penting.
2.2.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
dilakukan dalam praktikum ini adalah melakukan pengumpulan data-data yang
didapat dari lingkungan desa tersebut yang meliputi:
·
Fisik
dan Kimia Air
ü Suhu
Suhu
air diukur dengan metode pemuaian. Pengamatan suhu
dilakukan dengan cara mencelupkan termometer ke dalam badan perairan di kedua
stasiun selama ±
5 menit kemudian setelah mencapai angka yang konstan dicatat nilainya.
ü Warna
Pengamatan
warna air dilakukan dengan metode visual dengan cara melihat warna air pada
badan perairan.
ü Bau
Penentuan bau air dilakukan dengan metode organoleptik
dengan cara mencium sampel yang diperoleh.
ü Tipe
Substrat
Pengamatan tipe
substarat dilakukan secara langsung dengan metode visual.
ü pH
Metode
yang digunakan untuk mengukur pH adalah metode kalorimeter yang menggunakan
kertas pH universal. Kertas
indiktor pH dimasukan ke dalam air selama beberapa menit. Kemudian terjadi
perubahan warna pada kertas pH tersebut, kemudian di cocokkan dengan warna
standar dan hasilnya dicatat.
ü Oksigen
Terlarut
Oksigen terlarut diukur menggunakan metode Winkler. Air
sampel diambil dengan botol neril secara hati-hati agar tidak ada gelembung
udara yang masuk. Kemudian
menambahkan 1 ml larutan MnSO4 dan larutan KOH-KI kedalam botol
neril. Setelah itu botol ditutup dan dihomogenkan sampai terbentuk endapan
berwarna coklat, kemudian menambahkan H2SO4 pekat sebanyak
1 ml sampai semua endapan terlarut dan berwarna coklat kekuningan. Kemudian
dengan menggunakan gelas ukur sampel air diambil sebanyak 100 ml lalu
dimasukkan kedalam labu erlemeyer, kemudian ditambahkan indikator amilum
sebanyak 10 tetes lalu dititrasi dengan Na2S2O3 0,025
N sampai larutan menjadi tepat jernih, kemudian dihitung dengan rumus
perhitungn sebagai berikut:
Kadar O2 terlarut
keterangan:
p = jumlah ml Na2S2O3 0,025 N yang terpakai
q = normalitas larutan Na2S2O3
(0,025 N)
8
= bobot setara O2
ü COD
COD
diukur dengan metode permanganat. Air sampel diambil dengan botol sampel,
kemudian dengan gelas ukur dimbil 100 ml kemudian dimasukkan kedalam labu
erlemeyer. Menambahkan H2SO4 4 N sebanyak 5 ml, lalu
ditambahkan KMnO4 0,01 N sebanyak 10 ml kemudian di tutup dengan
aluminium foil dan dipanaskan selama 10 menit dari pertama kali muncul
gelembung. Setelah itu didinginkan dan ditambahkan asam oksalat 0,01 N sebanyak
10 ml kemudian dititrasi dengan KmnO4, sampai berwarna merah muda.
Rumus perhitungn
sebagai berikut:
keterangan:
a = ml KMnO4 yang terpakai
F = faktor koreksi
31,6 = berat eqivalen KMnO4
·
Biologi
Air
ü Pengambilan Sampel Plankton dan Makrobentos
Pengambilan
sampel plankton dengan cara menyaring air yang akan diteliti sebanyak 200 liter
menggunakan plankton net no.25.
pengambilan sample mewakili seluruh bagian perairan. Sample yang diperoleh
diberi formalin 4% secukupnya. Sample yang didapat
selanjutnya diidentifikasi dan dihitung jumlahnya dengan bantuan mikroskop
binokuler. Variable yang diamati adalah kelimpahan, keragaman, dominansi,
kemerataan, dan kesamaan.
Pengambilan dan pengamatan sampel bentos dilakukan dengan
memasang transek kuadran 1x1 pada daerah pengamatan. Pada pengambilan jenis bentos
epifauna dapat dilakukan dengan melihat bentos yang hidup di permukaan
substrat, masukkan sampel bentik pada plastik, lalu berikan
formalin 4%. Amati jenis sampel bentos yang didapat, kemudian identifikasi
dengan menggunakan buku identifikasi bentos.
ü Kelimpahan
Plankton
Jumlah
plankton per liter = N × F
F = ××
Keterangan:
N =
Jumlah plankton rataan pada setiap preparat
Q1 =
Luas gelas penutup 18x18 (324 mm2)
Q2 =
Luas lapang pandang (1,11279 mm2)
V1 =
Volume air dalam botol penampung (25 ml)
V2 =
Volume air dibawah gelas penutup (1 tetes= 0,05 ml)
P =
Jumlah lapang pandang yang diamati
W =
volume air yang disaring (liter)
ü Kepadatan Makrobentos
Keterangan:
X =
kepadatan individu /m2
A =
luas transek pengambilan sampel (…m2)
S =
jumlah transek pengambilan sampel (…kali)
ni =
jumlah individu suatu spesies ke-i
ü Indeks
Keragaman
H’
= –∑ ln
Keterangan:
H’ =
Indeks keragaman
S =
Jumlah spesies
ni =
Jumlah individu tiap spesies ke-i
N = Jumlah total individu semua
spesies
ü Indeks
Dominansi
D =
Keterangan:
D =
Indeks Dominansi
S =
Jumlah spesies
ni =
Jumlah individu tiap spesies ke-i
N =
Jumlah total individu semua spesies
ü Indeks
Kemerataan
E
= =
Keterangan:
S =
Jumlah keseluruhan spesies
H’ max =
Keragaman max
E =
Indeks kemerataan
·
Hewan
dan Vegetasi Darat
·
Sosial
Ekonomi dan Budaya
Pengukuran-pengukuran
komponen-komponen sosial ekonomi dapat dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif dalam bentuk ranking. Pengukuran tersebut dilakukan terhadap Rona
Lingkungan Awal dan perkiraan setelah adanya pabrik atau Prakiraan dampak besar
dan penting, dengan maksud menganalisis manfaat dan fungsi pabrik dalam
meningkatkan kondisi sosial ekonomi pada masyarakat setempat.
2.3.Metode
Analisis Data
Dalam metode ini setelah
mendapatkan hasil pengukuran parameter kualitas air, biologi air, hewan dan
vegetasi darat, aspek sosial, ekonomi dan budaya, dan kesehatan masyarakat
kemudian data di analisis menggunakan deskriptif komperatif dengan melihat
diagram batang atau grafik untuk menggambarkan perbedaan dari daerah sebelum dibangun
pabrik tahu dan daerah setelah di bangun pabrik tahu berdasarkan
parameter-parameter di atas.
2.4.Metode
Prakiraan Dampak
Metode prakiraan
dampak lingkungan dapat di lakukan dengan beberapa tahapan yaitu Tahapan yang
pertama adalah identifikasi dampak dimana tahapan ini menjelaskan tentang
dampak yang terjadi setelah dibangun bendungan dan sebelum yang kemudian
dianalisis. Dampak yang terjadi kemudian diidentifikasi. Tahapan yang kedua
adalah studi literature tahap ini merupakan tinjauan teoritis dari dampak yang
dianalisis. Beberapa tinjauan pustaka yang dibahas anatara lain mengenai
kualitas air, biologi air, hewan dan vegetasi darat, aspek sosial, ekonomi dan
budaya, dan kesehatan masyarakat.
Beberapa
literatur yang digunakan selain dari beberapa referensi buku teks juga beberapa
pedoman yang berkaitan dengan prakiraan
dampak dari pembagunan bendungan. Setelah tahap ini kemudian dijadikan landasan
menyusunan perkiraan dampak pembagunan pabrik tahu tersebut pada lingkungan.
Tahapan ketiga adalah tahap hipotesis dampak, tahap ini merupakan dugaan
sementara penelitian terhadap masalah yang dianalisis.Hipotesis dibuat
berdasarkan beberapa tinjauan pustaka dan pendekatan permasalahan, sehingga muncul pertanyaan yang
perlu dibuktikan pada analisis selanjutnya. Tahap yang ke empat adalah
pengolahan data, tahap ini menjelaskan macam data yang digunakan, sumber data,
metode pengolahannya dan penggunaan data pada analisis. Data yang digunakan
pada praktikum ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data
sekunder. Analisis pada penelitian ini menggunakan simulasi data untuk
menjelaskan tentang dampak yang mungkin akan terjadi akibat dari pembangunan
pabrik tahu.
2.5.Metode
Evaluasi Dampak
Metode evaluasi
dampak merupakan analisis terpadu secara keseluruhan komponen lingkungan yang
mengalami perubahan mendasar (pampak penting). Hasil evaluasi dampak tersebut
dapat diketahui kelayakan lingkungan desa tersebut. Pengaruh pabrik tahu
terhadap masyarakat yang terkena dampak positif dan negative serta menjadi
mendasar untuk menetapkan dampak-dampak negative yang perlu dilakukan
pengelolaan dan dampak-dampak positif yang perlu dikembangkan.
III.
DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN
3.1.Lokasi
Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan
di desa Cilongok merupakan desa yang menunjukkan tempat sebelum adanya ada
pabrik pabrik tahu.
3.2.Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Tujuan
dan manfaat kegiatan dalam rencana
kegiatan mengenai analisis dampak lingkungan yaitu: mengetahui dampak yang
berpengaruh terhadap lingkungan masyrakat desa C ilongok.
IV.
RONA LINGKUNGAN AWAL
4.1.Komponen
Geofisika Kimia
Rona
lingkungan hidup yang ada di wilayah studi rencana kegiatan dan sekitarnya
harusdiungkapkan secara mendalam komponen-komponen lingkungan yang berpotensi
terkenadampak penting. Komponen lingkungan hidup yang memiliki arti penting
baik secaraekologis, ekonomis maupun budaya, perlu mendapat perhatian khusus,
seperti satwa liar langka, peninggalan situs arkeologis, rona lingkungan
dengan keindahan alam terkenal, lahansengketa dan keadaan sosial ekonomi serta
sosial budaya masyarakat. Disamping itu jugaperlu diungkapkan secara jelas
tentang adanya sengketa penggunaan lahan, apabila ada.
Uraian secara rinci dan lengkap tentang kondisi kulitatif
dan kualintatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di sekitar likasi
rencana kegiatan, baik yang sudah atau yang akan dimanfaatkan maupun yang masih
dalam bentuk potensi. Penyajian kondisi sumber dayaalam ini perlu dikemukakan
dalam peta dengan skala memadai dan bila perlu harusdilengkapi dengan diagram,
gambar, grafik atau foto. Desa Kalisari
memiliki konfigurasi berupa Dataran Rendah ketinggian antara 220 m diatas
permukaaan laut ( dpl ). Sehingga tergolong dataran Rendah. Suhu didaerah desa
Kalisari masih dalam batas normal. Di desa kalisari sebagian tanahnya adalah
berupa tanah pertanian.Iklim suatu daerah sangat berpengaruh dalam kehidupan
utamanya untuk pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup binatang ternak.
Bersamaan dengan iklim disuatu tempat mahluk hidup ( Manusia, tumbuhan dan
binatang ) akan saling berinteraksi, yang dalam kurun waktu tertentu akan
menentukan kondisi disuatu wilayah. Curah hujan rata – rata adalah 2000Mm –
3000Mm pertahun.
Kondisi perairan sungai desa Kalisari yang terkena limbah
cair industry masih sesuai dengan baku mutu kualitas air berdasarkan peraturan
pemerintah No. 82 tahun 2001. Limbah cair industri tahu mempengaruhi struktur
dan komunitas plankton pada sungai. Perlu adanya pengarahan ke warga atau
masyarakat sekitar untuk mengelola limbah cair industri tahu sebelum dibuang ke
badan perairan sehingga tidak mencemari perairan sungai yang berakibat sangat
merugikan masyarakat sebagai pengguna air tersebut dari segi kesehatan maupun
estetik.
Secara aspek atau komponen biologi diversi dan komunitas
tumbuhan yang unik itu dilindungi oleh UU (tidak terganggu dan tidak
bolehdiganggu) karena memiliki nilai ekosistem yang tinggi dan atau sejarah
alam budaya, keindahan bentang alam. Jenis-jenis tanaman yang sudah ada dari sebelum pabrik ini berdiri
diantaranya adalah kelapa, pisang, pepaya, padi, cengkeh, kopi, dan nangka.
Pembangunan dari pabrik ini menyebabkan beberapa tanaman di tempat sebelum
berdirinya pabrik tersebut menjadi hilang. Areal yang digunakan sebagai
pembangunan pabrik tahu itu dahulunya adalah perkebunan, dan yang sekarang
digunakan sebagai areal IPAL dahulunya adalah sawah. Pendirian pabrik ini sudah
banyak menyebabkan tanaman hilang seperti padi, salak, cengkeh, pinus, jati,
dan bambu. Pendirian pemukiman disekitar pabrik yang sekarang padat-pun ikut
menyebabkan hilangnya tanaman-tanaman tersebut. Namun untuk mengganti
tanaman-tanaman yang hilang dari pihak pabrik mengadakan penghijauan, seperti
penanaman tanaman baru contohnya: kasiori, turi, jati, dan rambutan. Tanaman
liar yang tumbuh dengan sendirinya setelah berdirinya pabrik ini adalah eceng
gondok.
Hewan yang dahulu ada
di daerah ini diantaranya adalah ayam, kambing, babi, burung mprit, kerbau,
merpati, capung, bebek, ular, entog, tikus, kupu-kupu, dan cacing. Semua hewan
ini dapat hidup normal karena habitat dahulu masih alami. Biota darat yang
keragamannya masih beranekaragam sangat penting dalam ekologi lingkungan di
desa Kalisari tersebut.
Dalam aspek sosekbud(social
ekonomi dan budaya)meliputi sebagai berikut:
Ø KEPENDUDUKAN
§ Jumlah
penduduk berdasarkan umur (<15,15-54, >54)
§ Tahun
2001 (tidak ada arsip)
§ Tahun
2011 <15 tahun : 1864 jiwa
15-54
tahun: 2486 jiwa
>54 tahun : 624 jiwa
§ Jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin
§ Tahun
2001 laki-laki : 2300 jiwa, perempuan : 2298 jiwa,
§ jumlah
total: 4598 jiwa
§ Tahun
2011 laki-laki:2525 jiwa, perempuan 2501 jiwa,
§ Jumlah
total : 5026
§ Luas
wilayah pada tahun 2001 dan 2011 : 204,355 Ha
§ Jumlah
KK
§ Tahun
2001: 998 jiwa
§ Tahun
2011 : 1283
Ø PEREKONOMIAN
-
Jenis mata pencaharian di desa Kalisari
didominasi oleh pedagang dan petani, sebagian kecil berfrofesi sebagai PNS
-
Fasilitas perekonomian di Desa Kalisari terdapat
warung dan koperasi (koperasi terdiri 4 kelompok, namun yang masih bertahan
sampai saat ini ada 1 yaitu kel. 4)
-
Fasilitas trasnportasi di Desa Kalisari
yaitu ada mobil, motor, sepeda, becak, truk.
Ø PENDAPATAN
KELUARGA
ü Pendapatan
keluarga/tahun pada 2001dan 2011 tidak menentu, karena terkadang sepi, kadang
laris, sedang-sedang saja.
ü Pengeluaran
sendiri tergantung pada masing-masing kebutuhan keluarga
Ø KESEJAHTERAAN
SOSIAL
v Fasilitas
pendidikan di desa Kalisari adalah SD dan MI
v Fasilitas
kesehatan di desa Kalisari adalah Posyandu dan Polides
v Fasilitas
peribadatan Masjid dan moshola
v Fasilitas
pemerintah adalah Balai Desa
Ø KELEMBAGAAN
FORMAL
·
Pemerintah adanya lembaga desa yaitu
Balai Desa
·
Penyuluhan, tidak ada lembaga penyuluhan
tetapi pernah ada penyuluhan dari instansi terkait dan dari UNSOED.
Ø DINAMIKA
SOSIAL
ü Agama
(mayoritas Islam)
ü Sengketa
pertanahan pernah terjadi yaitu mengenai batas pertanahan warga, namun dapat
diselesaikan dengan musyawarah.
ü Rasio
pendatang dengan local (ada penduduk yang keluar/pinah namun dalam prosentase
kecil ).
V.
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Prakiraan secara cermat dampak kegiatan pabrik tahu pada
saat pra konstruksi,konstruksi, operasi dan pasca operasi terhadap lingkungan
hidup. Telaahan dampak ini dilakukan dengan cara menganalisis perbedaan antara
kondisi kualitas lingkungan apabilaada kegiatan pabrik tahu dengan kondisi
kualitas lingkungan apabila tidak ada kegiatan pabrik tahu menggunakan metode prakiraan dampak.
Pembahasan mengenai dampak penting yangmungkin timbul disebabkan oleh berbagai
komponen kegiatan, baik yang berupa dampak positif maupun negatif harus
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari studi (datasekunder dan
primer). Bila data dan informasi faktual tidak ada, atau kurang dapatdipertanggungjawabkan,
maka dalam laporan perlu secara eksplisit dikemukakan bahwaprakiraan dampak
penting tersebut didasarkan pada pertimbangan yang masih subyektif,karena masih
terdapat kesenjangan data dan informasi. Penentuan arti pentingnya dampak
atau perubahan kualitas lingkungan yang diprakirakanbagi masyarakat sekitar
pabrik tahu skala rumah tangga tersebut dan pemerintah dilakukan dengan mengacu
pada pedomanMengenai Ukuran Dampak Penting. Kategori dampak penting yang
disebabkan oleh adanya kegiatan proyek ini dibedakan antaradampak langsung dan
tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkansecara langsung
oleh adanya kegiatan proyek. Sedangkan dampak tidak langsung adalahdampak yang
timbul akibat adanya perubahan kualitas komponen lingkungan dan ataukomponen
kegiatan primer, oleh adanya rencana kegiatan. Hubungan antara berbagai komponen
lingkungan dan komponen kegiatan serta sebab musababnya sampai
denganterbentuknya kualitas lingkungan tertentu, perlu dikemukakan secara jelas
dan rinci.
Di bawah ini dikemukakan arahan beberapa topik yang perlu
dijelaskan secara lengkap,sistematis dan konsisten dengan bab-bab sebelumnya
antara lain:
ü Geo-Fisik-Kimia
Parameter fisik dan parameter kimia merupkan potensi dampak
penting dari rencana pembangunan pabrik tahu yang bisa menimbulkanperubahan
pada iklim karena adanya pencemaran pada badan sungai. Fisiografi dan Geologi Potensi
dampak penting rencana kegiatan proyek terhadap bentang alam yang unik,
perubahan lingkungan terhadap perairan sungai. Hidrologi dan Kualitas Air Potensi dampak penting dari
rencana pembangunan pabrik terhadap kualitas air sungai, pemanfaatan air
oleh penduduk.
Tata RuangPotensi dampak penting rencana kegiatan proyek
terhadap
perubahan,
pembatasan, perbedaan kepentingan dalam pemanfaatan dan pendayagunaan ruang/lahan,
air dan sumber dayaalam lainnya, karena adanya rencana kegiatan pabrik tahu. Keindahan
alam dan kesempatan untuk menikmati sumber estetis dan rekreatif karenaadanya
rencana kegiatan proyek tersebut.
Perencanaan pengembangan wilayah,
tata ruang, tata guna lahan dan air.
FloraPotensi
dampak penting rencana kegiatan proyek terhadap komunitas dan diversitas
tumbuhanyang unik/langka dan atau dilindungi, memiliki nilai sejarah, keindahan
bentang alam dan rekreatif. FaunaPotensi dampak penting rencana kegiatan pabrik
tahu terhadap tempat pertemuan manusia dengan hewan sehingga menimbulkan
keinginan untuk berburu dan membunuhnya tanpa pertimbangan yang matang. Gangguan
berupa pengusiran, pencemsrsn terhadap satwa liar.
Sosial Ekonomi, Budaya dan Kesehatan MasyarakatPotensi
dampak penting rencana kegiatan pabrik ini. Keadaan dan perubahan pusat
kegiatan perekonomian, infrastruktur, mata pencarian dan pendapatan. Keadaan
dan perubahan struktur penduduk termasuk jumlah, kepadatan, keanekaragaman penduduk
serta pola mobilitas penduduk dengan adanya pabrik tahu. Keadaan dan perubahan
ciri khas dari adat istiadat, tata cara, interaksi, intra dan
antar kelompok masyarakat, sistem kepercayaan, sistem kepercayaan,
keanekaragaman tata nilaidan norma. Sikap,
nilai dan persepsi terhadap rencana kegiatan proyek serta rencana pemindahan
danpenyaluran penduduk (antara lain keresahan penduduk).
VI.
EVALUASI DAMPAK PENTING
Telaahan secara holistik atas berbagai komponen lingkungan
yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar yang dimaksud dengan
evaluasi dampak secara holistik adalah telaahan secara mendalam totalitas
dampak lingkungan yang dimaksud dengan sumber kegiatan penyebabdampak. Beragam
komponen lingkungan yang terkena dampak (baik yang bersifat positif maupun
yang negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling berpengaruh dan
terkait,sehingga dapat diketahui sejauh mana perimbangan antara dampak positif
dan dampak negatifnya. Adapun dasar penentuan kategori dampak-dampak tersebut
di atas menggunakan kriteriayang tertera dalam pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting sesuai dengan KeputusanKepala Bapedal Nomor : KEP-056 Tahun 1994 yaitu
: Jumlah manusia yang terkena dampak, luas wilayah penyebaran dampak, lamanya
dampak berlangsung, Intensitas dampak, banyaknya komponen lingkungan lainnya
yang akan terkena dampak, sifak kumulatif dampak, berbaliknya (reversible)
dampak atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak tersebut.
ü Telaahan
dan Arahan Sebagai Dasar Pengelolaan
Telaahan ini dibuat agar dapat ditentukan tata cara
pengelolaan dan pemantauan lingkungansecara lebih tepat, baik dan mampu
dilaksanakan. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana kegiatan dengan
dempak lingkungan yang ditimbulkan sehingga dapat di ketahui dengan jelas.
Faktor-faktor pokok yang menjadi dampaknya, apakah akibat rencana
kegiatannya yang tidak sesuai dengan lingkungannya ataukah kondisi lngkungannya
yang memang sudah tidak mungkinditambahi dengan rencana kegiatan yang baru
tersebut. Ciri masing-masing dampak penting yang akan timbul perlu
dikemukakandengan jelas, seperti : negatif, positif, jangka waktu atau lamanya
dampak berlangsung,hubungan antar dampak satu dengan yang lainnya (antagonis
atau sinergis). Kelompok masyarakat yang
terkena dampak, baik yang bersifat positif (perekonomian masyarakat
menjadi meningkat, masyarakat lebih sejahtera) maupun negatif (pencemaran
perairan dan udara, perubahan lingkungan menjadi lahan industri pabrik tahu) serta
identifikasi perbandingan antara dampak positif yang diinginkandengan dampak
negatif yang diderita.
Intensitas dan
persebaran dampak penting, apakah lokal, regional atau bahkan international,
sehingga dapat ditentukan kemampuan tingkat institusional apayang dapat
melakukan pengelolaan dan pemantauannya. Apabila daerah rencana kegiatan
merupakan daerah yang beresiko tinggi terhadap bencana alam, perlu dibuat
analisis dampaknya bila terjadi bencana. Hasil evaluasi dempak penting tersebut
disajikan sebagai dasar untuk menentukandampak-dampak penting yang harus
dikelola (Arahan Rencana Pengelolaan Liingkungan dan Rencana Pemantauan
Lingkungan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar